Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, mengklaim bahwa pertumbuhan kekuatan ekonomi membuat status klubnya naik kelas.
Atletico Madrid dikenal sebagai salah satu klub Liga Spanyol irit pengeluaran, tetapi berprestasi.
Anggapan itu setidaknya telah digambarkan Atletico Madrid dalam enam tahun awal kepemimpinan pelatih Diego Simeone sejak Desember 2011.
Tidak ada satu pun pemain yang dibeli Atletico Madrid dengan harga lebih dari Rp1 triliun, kecuali Diego Costa (66 juta euro) pada musim panas 2017.
Baca Juga: Dinilai Sudah Tangguh, Atletico Madrid Batal Gaet James Rodriguez
Meski begitu, deretan trofi juara seperti Liga Spanyol (2012-2013), Copa del Rey (2012-2013), hingga Liga Europa (2011-2012, 2017-2018) bisa direngkuh Los Rojiblancos
Karena itu, label klub rakyat jelata juga bersemayam di tubuh klub tetangga Real Madrid ini.
Namun, dalam sesi interviu dengan surat kabar Argentina, Diego Simeone, mengklaim bahwa anggapan Atletico adalah klub rakyat jelata sudah tidak relevan.
Baca Juga: Valverde Kirim Sinyal Akan Cuci Gudang Pemain Barcelona, Siapa Itu?
"Tidak, tidak lagi. Sekarang kami punya stadion yang luar biasa dan musim depan kami akan membuka pusat olahraga yang layak untuk klub ini," kata Simeone, dikutip BolaSport.com dari La Nacion.
"Sekarang dengan manajamen, stadion, dan fasilitas yang bagus, kami bisa membeli pemain seperti Thomas Lemar dan Joao Felix," ujar Simeone menambahkan.
Apa yang dituturkan Simeone memang dapat dibuktikan dari pendapatan Atletico yang memiliki trend peningkatan pada tiap tahunnya, menurut Forbes.
Baca Juga: Berstatus Winger Tajam Arsenal, Nicolas Pepe Ternyata Dulunya Kiper
Los Rojiblancos tercatat meraih laba 156, 231, 225, 254, 297, dan 363 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp5,2 triliun) dalam tujuh tahun terakhir.
Wajar bila mereka sanggup mendatangkan Thomas Lemar dan Joao Felix yang statusnya sebagai pemain termahal klub.
Lemar dibeli Atletico dari AS Monaco dengan biaya 70 juta euro (sekitar Rp1,1 triliun), sedangkan uang 126 juta euro (sekitar Rp2 triliun) jadi mahar penebus Felix dari Benfica.