Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dunia bulu tangkis Malaysia kembali tercoreng setelah pemain nasionalnya dikabarkan terjerat utang dengan rentenir.
Dilansir BolaSport.com dari New Straits Times, dua pemain nasional Malaysia yang dikabarkan bermasalah dengan pihak rentenir itu bermain pada nomor ganda putra.
Dua pemain Negeri Jiran itu terjerat utang dengan nilai 500.000 ringgit Malaysia atau sekitar 1,7 miliar rupiah.
Yang menjadi persoalan adalah utang dalam jumlah besar itu muncul lantaran kedua pemain terlibat taruhan daring (online betting).
Hal itu menjadi skandal tersendiri lantaran Asosiasi Bulu tangkis Malaysia (BAM) melarang pemainnya untuk terlibat dalam kegiatan judi jenis apapun.
Menyikapi kejadian tersebut, BWF selaku induk bulu tangkis dunia kabarnya sudah memanggil kedua pemain itu untuk ditanyai.
Investigasi itu dilakukan BWF untuk mendalami kasus judi daring yang dilakukan oleh oknum pemain Malaysia itu.
Baca Juga: Debut di Kejuaraan Dunia 2019, Penerus Lee Chong Wei Pasang Target Tinggi
Meski begitu, Thomas Lund (Sekretaris Jenderal BWF) belum mau membagikan hasil investigasi tersebut kepada publik dan awak media.
"Kami belum bisa memberi komentar terkait operasi yang dilakukan unit integritas BWF. Kami juga belum bisa mengonfirmasi kasus ini. Itu porsedur kami," ujar Thomas Lund.
"Bukannya saya tak mau membagi berita ini, tetapi penting bagi kami untuk menjaga integritas kami dalam menginvestigasi sesuatu yang masih rahasia," ujarnya melanjutkan.
Lebih lanjut, Thomas Lund mengaku khawatir jika kegiatan judi yang dilakukan oknum pemain bisa merembet pada terjadinya pengaturan hasil laga alias match fixing.
Lund menyebut jika BWF ke depan mungkin saya memanggil pemain dan pelatih sebagai langkah preventif untuk menangkal kemungkinan terjadinya match fixing.
"Dengan memanggil pemain atau pelatih bukan berarti mereka terlibat dalam match fixing. Namun kami ingin mendengar apa yang terjadi jika ada sesuatu yang mencurigakan," ujar Lund.
"Kami juga ingin atlet sadar jika BWF selalu mengawasi bila sesuatu yang aneh terjadi. Kami ingin melindungi atlet yang bersih dan kami melakukannya dengan sangat serius," tuturnya.
Thomas Lund juga membuka kemungkinan proses kontrol soal match fixing ini akan dilakukan seketat BWF kala mengawasi masalah doping.
Lund mengklaim BWF sudah memiliki program anti-doping yang sangat komprehensif dan dilakukan rutin hampir setiap hari.
Baca Juga: Hendra Setiawan Berpeluang Samai Jumlah Gelar Juara Dunia Liliyana Natsir
Pada tahun lalu, Malaysia sempat diguncang isu match fixing yang melibatkan dua pemain nasional mereka,Zulfadli Zulkiffli dan Tan Chun Seang.
Setelah diadakan investigasi, kedua pemain itu terbukti melakukan match fixing dan diganjar dengan hukuman larangan bertanding selama 20 tahun untuk Zulfadli dan 15 tahun untuk Tan.
Wajar jika pihak BAM dan BWF sangat serius menyoroti kasus dua pemain yang terlibat utang rentenir ini dan berharap tak merembet ke kasus pengaturan hasil laga.
View this post on InstagramKabar tak mengenakan dari Barcelona. . #messi #fcbarcelona #gridnetwork
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on