Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah menggugat Asosiasi Pesepak Bola Profesional Malaysia (PFAM).
Asosiasi Pesepak Bola Profesional Malaysia (PFAM) digugat FAM karena mengeluarkan pernyataan ke publik tentang masalah tunggakan gaji para pemain lokal.
Sebagai paying organisasi sepak bola Negeri Jiran, FAM juga mendesak PFAM untuk lebih berhati-hati dalam membuat pernyataan.
Karena, FAM menilai itu dapat disalahartikan dan pada saat yang sama tidak membantu menyelesaikan masalah.
Pada awal pekan ini, Chief Executive Officer PFAM, Izham Ismail mengungkapkan bahwa beberapa tim yang tersisa di Liga Malaysia masih berutang total 6,4 juta ringgit Malaysia atau lebih dari 21 miliar rupiah.
Baca Juga: Termasuk Klub yang Dibela Saddil, Utang Klub Malaysia Sampai 21 Miliar
Sekretaris Jenderal FAM, Stuart Ramalingam dalam sebuah pernyataan ke publik mengatakan, bahwa tidak semua tim yang tercantum dalam pernyataan PFAM telah lepas tanggung jawab atas tunggakan gaji pemain.
Baca Juga: Uniknya Gelandang Jepang Ini saat Harus Meninggalkan Klub Liga Inggris
”PFAM seharusnya tidak mengeluarkan pernyataan itu ke umum dengan seperti itu,” ujar Stuart yang dikutip BolaSport.com dari Berita Harian.
”Pernyataan ke umum itu sepenuhnya tidak bertanggung jawab dan tidak adil dalam menjelaskan sifat sebenarnya dari persoalan tunggakan upah pemain.”
”Tidak semua tim yang disebutkan di atas tidak bertanggung jawab atas pembayaran tunggakan gaji,” ucapnya tegas.
Menurut Stuart, pernyataan umum itu tidak profesional dan tentu saja tidak akan menyelesaikan persoalan yang ada.
”Ini jelas bertentangan dengan semua upaya yang dilakukan oleh beberapa tim dalam menyelesaikan tunggakan gaji dengan pemain atau melalui PFAM itu sendiri,” kata Stuar, Selasa (6/8/2019).
Stuart juga mengatakan, meski FAM selalu memuji upaya PFAM untuk membela anggotanya, dia bersikeras mengevaluasi kembali kerja sama mereka.
”PFAM harus menghubungi FAM untuk menjadikan kami sebagai mediator atau membantu PFAM dalam berkomunikasi dengan tim,” ucap Stuart.
Baca Juga: Cetak Tiga Gol, Persipura Buat Derita PSIS di Kandang Makin Absolut
Baca Juga: Dipimpin Balon Ketum PSSI, Klub Australia Ini Lakukan Langkah Keren
”Semua itu untuk memastikan bahwa masalah ini ditangani dengan baik dan profesional.”
”Sebagian besar utang dalam 6,4 juta ringgit Malaysia berasal dari tunggakan oleh tim tertutup dan menurut FIFA, kasus ini dianggap tertunda sampai tim dihidupkan kembali,” tuturnya menjelaskan.
Soal rencana jangka panjang FAM yang disinggung PFAM terkait masalah ini, Stuart juga menegaskan sikap organisasinya.
”Sebagai salah satu wadah pemain sepak bola terkemuka di negara ini, PFAM juga tidak boleh membantah Arah FAM atau F: 30 dan Next50,” ujar Stuart.
“Karena, merekalah yang harus bekerja sama untuk berhasil pada tujuan bersama ini.”
”Di sini, sepertinya mereka memiliki agenda tersembunyi,” katanya menutup pernyataan.
Baca Juga: Pekan Pertama Liga Belanda, Debut dan Gol dari Duo Pemain asal Jepang
Baca Juga: Tak Ada Lagi Pilar Indonesia, Tim Promosi Liga Belanda Langsung Kalah
Baca Juga: Termasuk Klub yang Dibela Saddil, Utang Klub Malaysia Sampai 21 Miliar