Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Di tangan pelatih baru, Maurizio Sarri, Juventus tampil kurang memuaskan pada laga-laga pramusim 2019-2020. Si Nyonya Tua seperti tidak memiliki pertahanan yang cukup bagus.
Selama pramusim 2019-2020, gawang Juventus sudah kebobolan 9 gol dalam 5 pertandingan.
Berturut-turut hasil uji coba pramusim Juventus adalah: vs Tottenham Hotspur 2-3 (21/7/2019), Inter Milan 1-1 (24/7/2019), K-League All Star 3-3 (26/7/2019), Novara 4-0 (7/8/2019), dan Atletico Madrid 1-2 (10/8/2019).
Kebobolan 9 gol dalam 5 partai, Juventus memiliki rasio kebobolan 1,8 gol per pertandingan di pramusim 2019-2020.
Ini adalah rasio kebobolan terburuk yang dialami Juventus dalam pramusim sejak 2011-2012.
Pantas dicatat, sejak 2011-2012, Juventus selalu menjadi juara Liga Italia.
Sebelum musim ini, rasio kebobolan terburuk Juventus selama pramusim terjadi pada kompetisi 2017-2018.
Ketika itu, Juventus besutan Massimiliano Allegri kebobolan 7 gol dalam 4 pertandingan (1,75 gol per partai).
Baca Juga: Hasil ICC 2019 - Titisan Ronaldo Menggila, Juventus Keok dari Atletico Madrid
Baca Juga: Pelatih Juventus Akui Harus Buang 6 Pemain, Paulo Dybala Masih Bisa Dijual
Padahal, pada bursa transfer musim panas ini, Juventus sudah menghabiskan banyak uang untuk melakukan manuver yang tujuan utamanya memperkuat pertahanan.
Total 152 juta euro atau hampir 2,5 triliun rupiah dibelanjakan untuk mendatangkan Luca Pellegrini, Merih Demiral, Matthijs de Ligt, dan Danilo.
Sorotan dengan mudah akan tertuju pada De Ligt sebagai perekrutan termahal, yang nilainya sampai 75 juta euro.
Apalagi, ada tendensi di mana pertahanan Juventus tampak lemah selama pramusim, di situlah De Ligt berada di atas lapangan.
Istilah gampangnya, Matthijs de Ligt terlihat sebagai titik lemah Juventus.
Baca Juga: Tarik-Ulur Transfer Belum Kelar, Paulo Dybala Ikut Juventus ke Swedia
Baca Juga: Juventus Ungkap Perjuangan Berdarah-darah Saat Datangkan De Ligt
Juventus masih unggul 2-1 atas Tottenham ketika De Ligt dimasukkan. Si Nyonya Tua kemudian kebobolan 2 gol.
Saat melawan Inter Milan, De Ligt justru membuat gol bunuh diri.
Ketika menghadapi K League All Star, De Ligt bermain penuh dan Juventus kebobolan 3 gol.
Kemudian waktu melawan Atletico Madrid, Juventus kebobolan 2 gol saat Matthijs de Ligt masih berada di atas lapangan.
Namun, performa De Ligt masih dibela Maurizio Sarri, yang menyebut banyaknya jumlah kebobolan Juventus masih normal mengingat saat ini masih dalam fase persiapan menuju kompetisi sebenarnya.
"Kami seharusnya tidak kebobolan seperti gol kedua Atletico Madrid. Namun, ini semua bagian dari latihan dan pekerjaan pramusim," kata Sarri seperti dikutip Bolasport.com dari Sportmediaset.