Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putri Indonesia, Nita Violina Marwah/Putri Syaikah, menjadikan momen peringatan hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2019 sebagai pelecut semangat untuk berlaga di Akita Masters 2019.
Nita Violina Marwah/Putri Syaikah lolos ke babak final usai menang atas wakil Jepang, Mayu Nakamura/Miku Shigeta, dengan skor 16-21, 21-14, 21-7, pada laga semifinal, Sabtu (17/8/2019).
Lolosnya Nita/Putri ke babak final menjadi istimewa karena terjadi pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia.
Dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia, Putri Syaikah mengatakan hal tersebut menjadi tambahan semangat untuk dirinya dan Nita.
"Tentu saja kami ingat ini hari tanggal 17 Agustus. Tadi kami sempat berpikir bahwa kami ingin memberi yang terbaik untuk Indonesia. Hal ini sebagai motivasi juga supaya kami lebih bersemangat," kata Putri.
Di luar faktor tersebut, Putri menilai pola main yang dia terapkan bersama Nita tidak banyak berubah saat berhadapan dengan Nakamura/Shigeta.
"Kami menerapkan pola main yang sama dengan babak sebelumnya dengan lebih banyak no lob dan lebih sering menyerang. Sebab, kondisi lapangan sedikit berangin," ujar dia.
Baca Juga: Ganda Putra Malaysia Ini Nikmati Status 'Underdog' pada Kejuaraan Dunia 2019
"Pelatih memberi instruksi untuk bermain aman dan banyak menurunkan bola," tutur Putri lagi.
Putri juga mengatakan bahwa dia dan Nita bermain lepas dan tidak banyak beban sepanjang berlaga di Akita Masters 2019.
"Sampai babak semifinal kami bermain lebih lepas dan menikmati laga. Karena lawan rata-rata lebih senior, kami bermain nothing to lose dan tidak memikirkan menang atau kalah," kata Putri.
"Hal terpenting adalah kami berjuang di lapangan dan tidak mau kalah dengan lawan yang lebih senior," ucapnya.
Pada babak final nanti, Nita Violina Marwah/Putri Syaikah akan berhadapan dengan Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata, Minggu (18/8/2019).
Selain Nita/Putri, Indonesia juga mengirim wakil pada nomor tunggal putra, yaitu Firman Abdul Kholik.