Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Yamaha sendiri telah memberi Folger jaminan jika dia akan turun di beberapa seri balap kelas utama MotoGP musim depan sebagai wildcard andaikan dia tetap menjadi test rider.
Sementara jika dia turun di kelas Moto2 bersama Petronas Sprinta, maka dia sudah pasti akan mendapatkan waktu penuh untuk membalap di kelas tersebut.
"Saya telah memikirkan apa yang lebih baik bagi saya, entah menjadi pembalap penuh atau sebagai wildcard persis seperti yang dilakukan Stefan Bradl di Repsol Honda," kata Jonas Folger, dilansir BolaSport.com dari Motorsport.
"Saya pikir tawaran-tawaran tersebut akan menggoda untuk saya, karena banyak yang bisa salah di kelas Moto2," lanjut Folger.
Baca Juga: Hasil Final Akita Masters 2019 - Ganda Putri Indonesia Gagal Raih Gelar
Hal itulah yang membuat pembalap berusia 26 tahun tersebut merasa bimbang untuk memilih salah satu tawaran yang diberikan oleh Yamaha.
"Sekarang saya harus memutuskan apakah saya mengambil lebih banyak risiko dan menemukan tempat di kelas Moto2 dan mencoba untuk berada di depan lagi," tambahnya.
"Atau jika saya tetap menjadi pembalap penguji untuk Yamaha dan memiliki kesempatan untuk membuktikan diri dengan wildcard di kelas utama MotoGP dua atau tiga kali dalam satu musim," kata Jonas Folger mengakhiri.
Pada balapan terakhirnya di Red Bull Ring, Austria lalu, Jonas Folger hanya mampu finis di urutan ke-18 di kelas Moto2.