Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tim basket Stapac Jakarta dikabarkan memilih mundur untuk tidak mengikuti Indonesia Basket League 2020.
Mundurnya Stapac Jakarta mengundang komentar dari Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih.
Danny Kosasih mengharapkan seluruh pihak terkait untuk lebih bijaksana dan berpikir dengan prinsip For the greater good.
Sebab, menurutnya ini cukup berpengaruh terhadap perjalanan timnas basket Indonesia ke depannya.
"Saya berharap semua pihak dapat memikirkan kepentingan prestasi basket nasional, mari kita diskusikan dan mencari jalan yang terbaik bagi semua pihak," kata Danny Kosasih.
Baca Juga: Empat Pemain Bali United ke Timnas Indonesia Memberatkan Teco
"Program Timnas menuju 2023 tidak lepas dari pantauan FIBA yang sangat concern akan kualitas Timnas Indonesia agar layak berkompetisi di kejuaraan dunia 2023, di mana kita bangsa Indonesia bersama Filipina dan Jepang akan menjadi tuan rumah."
"Nah, untuk dapat berkompetisi di 2023, FIBA mensyaratkan Timnas indonesia dapat lolos di FIBA Asia Cup 2021 dan bisa menduduki posisi 10 besar Asia," kata Danny Kosasih menambahkan.
Memang bukan hal yang mudah bagi Indonesia untuk bisa menduduki posisi 10 besar Asia.
Untuk bisa mengakselerasi para atlet Indonesia, FIBA juga meminta agar Indonesia menjalankan program latihan yang dipimpin oleh pelatih kaliber dunia agar dapat terbentuk tim yang diisi oleh bakat terbaik, termasuk juga memasukkan pemain naturalisasi.
Para pemain terbaik ini diharapkan dapat mengikuti program latihan dan mengikuti kompetisi berstandar tinggi di waktu yang hanya sedikit tersisa karena pertandingan kualifikasi FIBA Asia Cup akan dimulai di Februari 2020.
Ketua Tim Nasional PP Perbasi, Syailendra Bakrie, mengatakan agar dapat mempunyai kesempatan yang kuat untuk lolos dikualifikasi FIBA Asia Cup ini, pihaknya harus mengumpulkan pemain terbaik Indonesia dalam Pelatnas jangka panjang karena waktu persiapan sangat pendek, kurang dari 6 bulan.
"Kami sudah proyeksikan Timnas akan bermain dalam satu tim di beberapa kejuaraan Internasional dan kompetisi IBL," kata Syailendra Bakrie.
"PP Perbasi sendiri sudah menginisasi pertemuan dengan pemilik klub IBL dan juga manajemen IBL agar persiapan Timnas didukung oleh IBL dan semua klub. Bagaimanapun, hampir semua pemain nasional berasal dari klub-klub IBL. Sementara itu, final long list masih akan difinalisasi oleh coach Rajko Toroman di akhir Agustus ini."
"Kami menyerahkan pemilihan pemain sepenuhnya kepada coach Rajiko Toroman untuk membentuk Timnas terbaik, tanpa intervensi dari pihak manapun,” tambah Syailendra Bakrie.
Mengingat masih berjalannya proses seleksi timnas, pihak Perbasi berharap agar klub tidak terburu buru mengambil keputusan.
“Karena ini buat Indonesia, kami PP Perbasi akan selalu mencoba mencari win win solution untuk seluruh klub dan pemain,” kata Danny Kosasih
Sejak sebulan dibawah besutan coach Rajiko Toroman selaku pelatih, Timnas Indonesia sudah menjadi lebih kompetitif dalam kompetisi Elang Cup beberapa waktu lalu dijalani Timnas.
Kinerja Timnas sudah mengalami peningkatan, melawan tim yang diperkuat mayoritas pemain Internasional berkualitas, Timnas bisa bersaing dan menempati posisi 3.
Minggu yang akan datang, Rajiko akan memanggil 19 pemain yang tidak memperkuat timnas di Elang Cup dan dibandingkan dengan pemain nasional sebelumnya untuk menentukan long list pemain nasional dan akan didaftarkan sebagai Timnas untuk SEA Games 2019 dan kualifikasi FIBA Asia Cup 2021.
"Saya akan memilih pemain terbaik indonesia beserta kandidat pemain naturalisasi yang akan bermain sebagai satu tim mengikuti pertandingan internasional, SEA Games dan kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 dan juga membuat kerangka Timnas menghadapi kejuaraan dunia 2023," kata Rajiko Toroman.