Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bohong kalau PSG sendiri menutup mata dengan talenta menakjubkan Camavinga.
16 - Eduardo Camavinga (16 years & 9 months) is the youngest player to deliver an assist in Ligue 1 since Opta analyze the competition (2006/07). Diamond. pic.twitter.com/Xdcpymv20I
— OptaJean (@OptaJean) August 18, 2019
Media-media lokal Prancis pun mengabarkan PSG sudah menyiapkan ancang-ancang membajak Camavinga dari Rennes dengan persaingan ketat dari Arsenal.
Camavinga seolah menegaskan jejak sejarah Rennes yang rajin mengorbitkan talenta-talenta berbakat di dunia sepak bola.
Sebelumnya, klub tersebut menelurkan produk berkualitas seperti Sylvain Wiltord, Yoann Gourcuff, hingga Ousmane Dembele.
Camavinga lahir di Angola dan bermigrasi ke Prancis bersama keluarganya ketika dia masih bayi.
Sudah diketahui mencintai sepak bola, Camavinga kecil bergabung dengan klub lokal Brittany, AGL-Drapeau Fougeres, kala masih berumur 6 tahun.
Klub itu merupakan salah satu tim satelit pemasok bakat buat Rennes dan Camavinga tak sulit menarik perhatian pemandu bakat karena kemampuan spesial yang dia miliki.
"Ini kali pertama saya melihat seorang pemain dengan kualitas seperti itu," ucap Jo Burel, pelatih pertama Camavinga, dikutip BolaSport.com dari The Sun.
Eduardo Camavinga's game by numbers vs. PSG:
98% pass accuracy
60 touches
6 fouls won
3 tackles made
2 shots
1 chance created
1 take-on completed
1 assistA bright future ahead for the 16-year old. pic.twitter.com/sJXf28vrMw
— Squawka Football (@Squawka) August 19, 2019
"Saat ingin mempertahankan kedudukan, kami menaruhnya di pertahanan. Ketika butuh gol, kami akan memasangnya di lini depan. Dia punya kemampuan untuk melakukan dua hal itu," ujarnya.
Pada usia 11 tahun, penggemar judo itu masuk akademi Rennes dan meneken kontrak profesional lima tahun kemudian.