Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mohammad Ahsan, Spesialis Medali Kejuaraan Dunia Tahun Ganjil

By Lariza Oky Adisty - Senin, 26 Agustus 2019 | 04:45 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan, berpose usai meraih medali emas Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019). (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Mohammad Ahsan, menambah koleksi medali emas Kejuaraan Dunia miliknya menjadi tiga pada 2019. Uniknya, Ahsan selalu meraih medali Kejuaraan Dunia pada tahun ganjil.

Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memenangi medali emas Kejuaraan Dunia 2019 usai mengalahkan pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Mereka meraih emas setelah melewati laga rubber, 25-23, 9-21, 21-15 dalam pertandingan berdurasi 1 jam 4 menit tersebut.

Bagi pasangan berjulukan The Daddies itu, titel Kejuaraan Dunia 2019 merupakan yang ketiga.

Khusus untuk Mohammad Ahsan, dia kini genap mengoleksi tiga medali emas Kejuaraan Dunia, serta satu medali perak dan satu medali perunggu.

Yang menarik, semua medali tersebut diperoleh Ahsan pada tahun ganjil.

Debut Ahsan pada Kejuaraan Dunia dimulai pada 2011 di London, Inggris. Dia kala itu berpasangan dengan Bona Septano.

Baca Juga: Hasil Kejuaraan Dunia 2019 - Ahsan/Hendra Raih Gelar Juara Dunia

Mereka sukses melaju hingga babak semifinal. Bona/Ahsan ketika itu bertemu pasangan Korea Selatan, Ko Sung-hyun/Yoo Yeon-seong.

Namun, Bona/Ahsan harus mengakui keunggulan Ko/Yoo 19-21, 17-21. Penampilan perdana Ahsan pada Kejuaraan Dunia diakhiri dengan medali perunggu.

Perjalanan Ahsan berlanjut ke Kejuaraan Dunia 2013.

Berpisah dengan Bona, Ahsan berpasangan dengan Hendra Setiawan pada turnamen yang diadakan di Guangzhou, China tersebut.

BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, berpelukan usai memenangi Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019).

Ahsan/Hendra melangkah hingga babak final untuk menantang Mathias Boe/Carsten Morgensen (Denmark).

Mereka menang lewat straight game, 21-13, 23-21 dan meraih medali emas.

Setahun berselang, Ahsan/Hendra gagal mempertahankan gelar juara dunia mereka.

Namun, kegagalan itu terjadi bukan karena mereka kalah, melainkan memutuskan mengundurkan diri alias withdrawn.

The Daddies kembali berkompetisi pada Kejuaraan Dunia 2015 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta.

Ahsan/Hendra pun tak menyia-nyiakan kesempatan meraih gelar juara di rumah sendiri.

Untuk kali kedua sebagai pasangan di lapangan, Ahsan/Hendra menyabet medali emas setelah mengalahkan wakil China, Lu Xiaolong/Qiu Zihan, 21-17, 21-14.

Ahsan lagi-lagi meraih medali Kejuaraan Dunia pada tahun ganjil.

Selepas Olimpiade Rio 2016, Ahsan/Hendra memutuskan untuk berpisah dan melanjutkan karier bulu tangkis mereka dengan pasangan baru.

BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, saat menjalani laga melawan rekan senegara Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada semifinal Kejuaraan Dunia 2019 di St Jakobshalle, Basel, Swiss, Sabtu (24/8/2019).

Ahsan berpasangan dengan Rian Agung Saputro dan turun pada Kejuaraan Dunia 2017 di Glasgow, Skotlandia.

Mereka tak terkalahkan hingga babak final dan bersua wakil China, Liu Cheng/Zhang Nan.

Namun, Rian/Ahsan harus mengakui keunggulan Liu/Zhang, 10-21, 17-21.

Ahsan/Hendra akhirnya kembali berpasangan dan berjuang bersama pada Kejuaraan Dunia 2019.

Langkah mereka tak terhambat hingga babak final bertemu Takuro Hoki/Yugo Kobayashi untuk menang dan meraih medali emas.

Hasil tersebut memperpanjang peruntungan Ahsan pada Kejuaraan Dunia yang berlangsung pada tahun ganjil.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Nama Ferry Rotinsulu tentu tidak asing lagi bagi pendukung timnas Indonesia. Ferry Rotinsulu sempat menjadi andalan di bawah mistar gawang timnas Indonesia pada kurun waktu 2005-2011. Karier Ferry di timnas dimulai dari tampil di SEA Games 2005 bersama timnas U-23 Indonesia hingga membela tim Merah Putih di Piala Asia 2007. Pemain asal Palu, Sulawesi Tengah, itu sempat menyatakan diri untuk pensiun dari dunia sepak bola empat tahun lalu. Kini, kiper yang kerap disapa FR12 itu memutuskan untuk turun gunung dan kembali berkarier di dunia sepak bola Tanah Air. Ferry Rotinsulu kembali ke tim yang membesarkan namanya dulu, Sriwijaya FC. Sebagaimana disampaikan oleh manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainudin, pria berpostur 182 cm itu akan menjadi kiper ketiga dari Laskar Wong Kito. Keputusan ini diambil menyusul mundurnya kiper muda Sriwijaya FC yang bernama Alexander. . #ferryrotinsulu #ferry #sriwijayafc #ligaindonesia #liga2 #legend #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P