Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liga Inggris MadLad - Lagu Lama Jamie Vardy: Wednesday dan United

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Senin, 26 Agustus 2019 | 06:35 WIB
Jamie Vardy saat mencetak gol untuk Leicester City ek gawang Sheffield United pada laga Liga Inggris, Sabtu (24/8/2019), di Bramall Lane. (TWITTER.COM/VARDY7)

BOLASPORT.COM - Jika gol adalah sebuah lagu dari para penyerang sepak bola, maka Jamie Vardy adalah rockstar kelas dunia.

Liga Inggris MadLad adalah seri mingguan BolaSport.com yang membahas lebih dalam dan sisi lain Premier League. Baca seri Liga Inggris MadLad lainnya di sini.

Suara Jamie Vardy seperti menghilang awal musim ini. Ia gagal mencetak gol dalam dua pekan awal Liga Inggris, kontra Wolverhampton Wanderers dan Chelsea.

Vardy baru bisa membobol gawang lawan pada pekan ketiga saat Leicester City bertandang ke kandang Sheffield United, Bramall Lane, Sabtu (24/8/2019).

Vardy pernah mencatat rekor Premier League dengan selalu mencetak gol dalam 11 laga beruntun mengalahkan rekor milik Ruud van Nistelrooy.

Catatan ini adalah lagu terbaik milik Vardy - masterpiece, magnum opus, chef-d'oeuvre, atau kata Ivan Lanin: mahakarya.

Sedangkan gol kontra Sheffield United memang adalah gol biasa, tetapi ia adalah lagu favorit dan nada yang membuat Vardy disenangi oleh teman-teman terdekatnya.

Mari kembali ke masa 17 tahun lalu saat Vardy muda masih belum begitu tampan dan belum tahu cara menyanyi untuk mendengarkan lagu ini.

Baca Juga: Serie A Ti Amo - Ribery, Florence Love You 12.000!

Vardy lahir dan tumbuh besar di Kota Sheffield.

Sheffield di South Yorkshire adalah kota metropolitan di daerah tengah Inggris yang terkenal sebagai produsen stainless steel terbaik di negeri Ratu Elizabeth II.

Di sini, Anda hanya punya dua pilihan: Merah dan Putih atau Biru dan Putih. Vardy adalah Biru dan Putih.

Steel City Derby alias Derbi Kota Steel begitu mereka menyebutnya. Vardy adalah pendukung Sheffield Wednesday, Biru dan Putih, yang merupakan rival sekota Sheffield United, Merah dan Putih.

Banyak yang menganggap ini adalah salah satu laga derbi paling panas di tanah Inggris. The Blades - julukan United - kontra The Owls - julukan Wednesday.

"Di Sheffield, Anda adalah pendukung United atau Wednesday. Anda tak bisa mendukung keduanya," ujar Vardy. "Di Sheffield mendukung keduanya adalah hal yang tak boleh dilakukan."

Vardy kecil menimba ilmu di akademi pemain muda Wednesday walau kemudian ia dilepas pada 2002 saat berusia 16 tahun.

Setelah itu kita semua tahu ceritanya. Vardy mulai membela tim amatir di divisi tujuh sebelum kemudian terus menanjak naik hingga berhasil menjadi juara kasta teratas bersama Leicester City.

Meski sudah jadi rockstar kelas dunia, ia tak melupakan kampung halaman. Cintanya kepada The Owls tak luntur oleh waktu dan keadaan.

Baca Juga: Liga Inggris MadLad - Selamat Datang di Pesta Kambing ala Teemu Pukki

Tahun 2018 lalu, Leicester City sempat bertemu dengan Sheffield United di Piala FA. Leicester menang 1-0, Vardy jadi pencetak gol kemenangan.

Sabtu lalu ia berkesempatan melawat ke Bramall Lane bersama Leicester. Sepanjang babak pertama, pendukung tuan rumah tak henti-hentinya memberikan nyanyian ejekan untuk Vardy.

Vardy membalas dengan nyanyiannya sendiri. Memanfaatkan umpan James Maddison, Vardy mencetak gol pada menit ke-38.

Ia kemudian berlari ke depan tribun the kop tempat para suporter fanatik United berada, berdiri tegak, dua tangan berada di belakang telinga, dan menerima semua cacian dari fan tuan rumah.

"Sangat menikmati gol satu ini," tulis Vardy di twitter pribadinya dengan emot tertawa sembari memberikan ucapan selamat liburan kepada fan Wednesday.

Saat ini Wednesday memang masih tertinggal dari rival sekota mereka. Wednesday kini berada di Divisi Championship alias kasta kedua Liga Inggris.

Pada pekan yang sama, Wednesday kalah 1-2 saat bertandang ke kandang Preston North End. Meski begitu, fan Wednesday punya satu kebahagiaan lain lewat gol Vardy.

Sosial media penuh dengan pujian untuk Vardy, kebahagiaan mereka mendengar lagu yang Vardy nyanyikan ke gawang United.

Sepertinya kini di usia 32 tahun, Vardy sudah tak begitu peduli lagi berapa lagu yang ia buat atau berapa yang akan menjadi lagu hits.

Vardy sudah bahagia bisa menyanyikan lagu favoritnya di Bramall Lane, tempat yang paling ia benci di dunia.

Anda bisa membaca seri Liga Inggris MadLad lain di tautan ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Nama Ferry Rotinsulu tentu tidak asing lagi bagi pendukung timnas Indonesia. Ferry Rotinsulu sempat menjadi andalan di bawah mistar gawang timnas Indonesia pada kurun waktu 2005-2011. Karier Ferry di timnas dimulai dari tampil di SEA Games 2005 bersama timnas U-23 Indonesia hingga membela tim Merah Putih di Piala Asia 2007. Pemain asal Palu, Sulawesi Tengah, itu sempat menyatakan diri untuk pensiun dari dunia sepak bola empat tahun lalu. Kini, kiper yang kerap disapa FR12 itu memutuskan untuk turun gunung dan kembali berkarier di dunia sepak bola Tanah Air. Ferry Rotinsulu kembali ke tim yang membesarkan namanya dulu, Sriwijaya FC. Sebagaimana disampaikan oleh manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainudin, pria berpostur 182 cm itu akan menjadi kiper ketiga dari Laskar Wong Kito. Keputusan ini diambil menyusul mundurnya kiper muda Sriwijaya FC yang bernama Alexander. . #ferryrotinsulu #ferry #sriwijayafc #ligaindonesia #liga2 #legend #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P