Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia memberikan bonus total 3 miliar 540 juta rupiah untuk peraih medali Kejuaraan Dunia 2019 dan Kejuaraan Dunia Para Badminton 2019.
Indonesia meraih satu medali emas dan dua medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss, 19-25 Agustus 2019.
Medali emas dipersembahkan pasangan ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Adapun dua medali perunggu diraih ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Seakan tidak mau kalah, tim para badminton Indonesia juga mendulang medali pada Kejuaraan Dunia Para Badminton 2019 yang berlangsung di Basel, Swiss.
Indonesia meraih total empat medali emas, dua medali perak, dan empat medali perunggu.
Medali emas diraih Dheva Anrimusthi pada nomor tunggal putra SU5, Leani Ratri Oktila (tunggal putri SL4), ganda campuran Hary Susanto/Leani Ratri Oktila (SL3-4SU5), dan ganda putra Dheva Anrimusthi/Hafizh Briliansyah (double SU5).
Medali perak diraih pemain tunggal putra, Suryo Nugroho (SU5) dan ganda putri Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sa'diyah (double SL3-4-SU5).
Baca Juga: Ahsan/Hendra Anggap Kejuaraan Dunia 2019 Paling Beda dan Istimewa
Baca Juga: Update Peringkat BWF - Fajar/Rian Naik Peringkat, Marcus/Kevin Bertahan
Sementara itu, medali perunggu disabet oleh tunggal putra Fredy Setiawan (single SL4), tunggal putri Khalimatus Sa'diyah (single SL4), tunggal putra Ukun Rukaendi (single SL3), dan ganda putra Ukun Rukaendi/Hary Susanti (double SL3-4).
Dalam acara penyerahan bonus di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (28/8/2019), Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, berharap pencapaian tim bulu tangkis dan para badminton Indonesia bisa menjadi motivasi.
"Semoga pencapaian ini bisa menjadi motivasi, terutama untuk mengumpulkan poin menuju Olimpiade 2020 Tokyo demi meraih emas," kata Imam.
"Prestasi dari tim bulu tangkis dan para badminton ini juga sebaiknya memacu semangat untuk berprestasi. Minimal di Asia Tenggara atau bahkan Asia," ujarnya melanjutkan.