Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebola voli putra Indonesia, Dio Zulfikri, merasakan tantangan baru saat terpilih menjadi kapten timnas untuk SEA Games 2019.
Bagi Dio, ini merupakan kali kedua masuk dalam timnas voli putra Indonesia untuk SEA Games.Sebelumnya, pemain posisi tosser ini tampil pada SEA Games 2017.
"Saya awalnya kaget terpilih sebagai kapten. Mr Li (Li Qiujiang, pelatih kepala timnas) yang langsung mendatangi dan memilih saya sebagai kapten," kata Dio kepada BolaSport.com di Padepokan Voli Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (9/9/2019).
"Padahal, masih banyak pemain yang lebih senior daripada saya. Tetapi, saya jadikan ini sebagai kesempatan untuk belajar," ujar Dio.
Li Qiujiang bukan orang baru dalam timnas voli Indonesia. Dia pernah mengarsiteki timnas pada 2007-2011.
Dia juga pernah melatih di beberapa klub Tanah Air hingga 2014 dan kembali menjadi pelatih Proliga pada 2018.
Li terkenal dengan kedisplinannya. Saat menjadi pelatih timnas, dia berhasil mengantar timnas bola voli putra Indonesia meraih keping medali emas pada SEA Games 2007 dan 2009.
"Saya banyak belajar dari kedisplinan yang diterapkan Mr Li. Meski keras, Mr Li adalah sosok yang bersahabat," aku pemain berusia 23 tahun ini.
Baca Juga: Rendy Tamamilang Nilai Indonesia Sudah Saatnya Rebut Emas dari Thailand pada SEA Games 2019
Menurut Dio, menyatukan pemain dalam satu tim tidak mudah karena tim baru berkumpul pada awal Juli 2019.
"Kami masih saling menyesuaikan diri selama pelatnas karena sempat terpotong selama 10 hari untuk Pra PON 2020," ucap Dio.
Dio akan menjalani tugas sebagai kapten pada Kejuaraan Asia 2019 bertajuk Asian Mens Volleyball Championship 2019 di Teheran, Iran, 13-21 September mendatang.
Turnamen ini merupakan salah satu uji coba menuju SEA Games 2019 di Filipina yang akan digelar pada 30 November-11 Desember mendatang.
Baca Juga: Tim Voli Putra Indonesia Ingin Pertahankan Peringkat pada Kejuaraan Asia 2019 di Iran
Pada Kejuaraan Asia 2019, Indonesia tergabung dalam Grup D bersama Korea Selatan, Kuwait, dan Pakistan.
"Yang terpenting, kami step by step saja. Uji coba ke Iran kami perlukan untuk menambah jam terbang tim karena pada SEA Games 2019, kami tidak bisa hanya fokus ke Thailand saja. Semua negara harus kami waspadai," ucap pemain asal Padang, Sumatra Barat ini.
Pada Kejuaraan Asia 2017, Indonesia berhasil membuat sejarah dengan menembus posisi 4 besar untuk pertama kali dalam kompetisi voli yang digelar sejak 42 tahun yang lalu tersebut.
Kejuaraan Asia 2017 juga mengantar salah satu pemainnya, Rivan Nurmulki sebagai opposite spiker terbaik.