Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan, yang berasal dari PB Djarum turut mengomentari tentang kontroversi Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis yang dipersoalkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Mohammad Ahsan mengatakan bahwa PB Djarum adalah satu-satunya klub bulu tangkis Tanah Air yang bersedia menjemput anak-anak berbakat hingga ke sejumlah daerah.
Mohammad Ahsan pun sangat menyayangkan ketika pihak PB Djarum dan Djarum Foundation memutuskan untuk berhenti mengadakan audisi pencarian bakat pada tahun depan.
Pihak Djarum Foundation memutuskan tak menggelar kegiatan audisi umum lantaran klaim Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa ajang itu mengeksploitasi anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok.
Ahsan yang baru saja memenangi Kejuaraan 2019 bersama Hendra Setiawan ini mengakui bahwa klubnya tersebut benar-benar murni ingin membantu pembibitan atlet.
"Pastinya sangat disayangkan kalau tidak ada audisi lagi karena satu-satunya klub yang bisa jemput bola ke berbagai daerah itu hanya PB Djarum," ujar Ahsan kepada Kompas.com.
"Sekarang kalau tidak ada lagi audisi, mungkin bakat-bakat di daerah bisa nggak tahu mau ke mana. Bisa jadi nggak tersaring atau tidak terpantau," tutur Ahsan.
Baca Juga: Sekolah Bulu Tangkis PB Djarum Tetap Jalan demi Pembinaan Atlet
Ahsan pun berharap dari polemik yang terjadi antara pihak Djarum dan KPAI bisa ditemukan solusi demi menjaga keberlanjutan pembinaan atlet.
"Mungkin bagi pihak yang melarang, harus memberikan solusi, bisa mencarikan sponsor serupa seperti Djarum," ucap Ahsan.
Dalam kesempatan itu, Ahsan juga memastikan bahwa PB Djarum betul-betul menerapkan aturan ketat kepada para atlet mereka terkait rokok.
Menurut pria asal Palembang, Sumatra Selatan itu, atlet PB Djarum bisa dikeluarkan jika ketahuan merokok.
Ahsan pun meyakini bahwa antara PB Djarum atau Djarum Foundation dan rokok Djarum adalah sesuatu yang berbeda.
Kendati terbentuk karena adanya produk rokok Djarum, PB Djarum dinilai Ahsan benar-benar fokus kepada pembinaan atlet bulu tangkis.
"Namanya atlet, pastinya harus sehat Kalau saya lihat, Djarum itu murni membantu pembibitan atlet," kata Ahsan.
Audisi Djarum sendiri merupakan ajang seleksi pebulu tangkis muda berbakat yang digelar oleh klub PB Djarum sejak tahun 2006.
Dari audisi Djarum, lahir sejumlah atlet nasional yang mampu berprestasi di kancah internasional.
Salah satu contohnya yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo, yang bakatnya ditemukan melalui audisi Djarum tahun 2007.
Kevin, bersama pasangan bermainnya, Marcus Fernaldi Gideon, kini merupakan duet ganda putra nomor satu dunia.
Tak hanya itu, pasangan ganda campuran peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, juga merupakan atlet PB Djarum.