Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Hidup tak selamanya lancar seperti jalan tol. Ungkapan tersebut cocok untuk menggambarkan perjalanan Lionel Messi bersama FC Barcelona maupun timnas Argentina.
Kekalahan 0-2 FC Barcelona di kandang Granada, Sabtu (21/9/2019), menjadi salah satu pukulan keras buat Lionel Messi.
Bagaimana tidak, sang superstar harus merasakan pahitnya dipermalukan tim promosi.
Baca Juga: Misteri Kedipan Mata Maurizio Sarri kepada Cristiano Ronaldo
Menurut laporan jurnalis COPE, Helena Condis, ia sangat marah dan membentak para pemain Barca di ruang ganti.
Sejatinya, hal seperti ini bukan yang pertama bagi Messi.
Messi pernah beberapa kali mengalami kekalahan tragis dan mengejutkan.
1. Dibantai Liverpool
Barcelona punya kepercayaan diri tinggi saat menyambangi markas Liverpool FC di Anfield pada leg kedua semifinal Liga Champions, 7 Mei 2019.
Sebab, mereka mengantongi banyak gol tandang berkat kemenangan 3-0 dalam partai pertama di Camp Nou.
Namun, kenyataan berkata lain. Messi cs secara mengejutkan terlibas 0-4 di kandang The Reds.
Barcelona tersisih dengan agregat 3-4.
"Pertandingan melawan Liverpool adalah pukulan keras buat saya dan para pemain lainnya," ujar Messi.
Baca Juga: Kalahkan AC Milan, Inter Milan Ulangi Dominasi 20 Tahun Lalu
2. Malu di Italia
Mundur satu tahun, tepatnya pada 10 April 2018, Messi juga mengalami tragedi di kompetisi serupa.
Saat itu, Barcelona melawat ke kandang AS Roma di Stadion Olimpico untuk melakoni leg kedua perempat final.
Raksasa Catalunya datang dengan bermodalkan kemenangan 4-1 dalam duel pertama.
Alih-alih mempertahankan keunggulan, Barcelona justru tumbang 0-3 di markas Roma.
Agregat memang imbang 4-4, tetapi Barcelona kalah produktivitas gol tandang.
3. Gagal juara dunia
Piala Dunia 2014 menjadi peluang pertama Messi untuk meraih gelar bersama timnas Argentina.
Performa apik sang kapten membawa Albiceleste bertemu Jerman pada final.
Memang dasar belum jodoh dengan trofi, Argentina kalah 0-1 akibat gol tunggal Mario Goetze pada perpanjangan waktu.
Baca Juga: AC Milan Kalah dari Inter Milan, Eks Wakil Perdana Menteri Italia Murka
4. Tragedi Copa America 2015
Momen tragis lagi-lagi harus diterima Messi pada tahun berikutnya, Copa America 2015.
Lewat drama adu penalti, Argentina pimpinan Messi dipecundangi Chile dalam partai final.
Messi pun terpergok sedang menangis tersedu-sedu di ruang ganti oleh Elvio Paolorosso, pelatih fisik Argentina kala itu.
"Sekitar pukul dua dini hari, saya menemukan Leo di depan lokernya sendiri. Dia benar-benar sendirian, menangis seperti bayi yang kehilangan ibunya," ucap Paolorosso.
5. Menangisi Copa America 2016
Furthermore, when Messi does lose, like in the 2016 Copa America. He cries, blames his teammates, and “retires” from his country.
Although Ronaldo did in cry in Euro 04’, unlike Messi, he stayed at it, worked harder, and reaped the rewards in 2016.
A true winner. My GOAT. pic.twitter.com/4oZmjlrkuQ
— ???? (@NathanLUFC__) May 22, 2019
Hal serupa terjadi pada Copa America edisi 2016.
Melawan rival yang sama dalam laga puncak, Argentina menyerah melalui adu penalti.
Kali ini Messi tak bisa membendung keseihannya.
Pemilik lima Ballon d'Or menangis seusai wasit meniupkan peluit tanda akhir pertandingan.