Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis senior non pelatnas yang sedang mengejar poin pada kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 bisa dikeluarkan dari timnas Malaysia jika tidak bangkit dalam beberapa bulan ke depan.
Jika mereka lolos ke Olimpiade 2020, tetapi bukan bagian dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), mereka harus bersaing di Tokyo sebagai pemain independen.
Sebagai catatan, tidak ada pemain independen yang mewakili Malaysia pada Olimpiade sejak bulu tangkis diperkenalkan pada Olimpiade Barcelona 1992.
Presiden BAM Datuk Seri Norza Zakaria mengatakan bahwa itu adalah keputusan yang sulit, tetapi perlu karena BAM ingin fokus pada mewujudkan Proyek 24 mereka atau sukses pada Olimpiade Paris 2024.
Proyek 24 adalah cetak biru yang diusulkan Komite kepelatihan (C&T) BAM yang bertujuan untuk mengakhiri penantian Malaysia akan medali emas Olimpiade.
"Kami akan meninjau baik para pemain dan pelatih kami di akhir tahun. Jika perlu, kami akan membuat beberapa perubahan atau mengeluarkan pemain demi Proyek 24," kata Norza dilansir BolaSport.com dari Newsstraittimes
"Dan jika itu melibatkan kualifikasi Olimpiade (2020), kami bersedia mengambil langkah untuk membiarkan para pemain ini pergi sebagai pemain independen," ucap Norza.
Baca Juga: Hasil Korea Open 2019 - Rinov/Pitha Terhenti pada Semifinal
Menurut Norza, pihaknya ingin membantu tim muda dengan budaya baru berkinerja tinggi,
"Kinerja pemain akan dilihat berdasarkan pada peringkat, kepribadian, dan karakter untuk menunjukkan bahwa mereka layak menjadi bagian dari skuad untuk Olimpiade 2024."
"Saya tidak berpikir kami dpaat mencapai target ini jika kami tetap pada pola pikir dulu," ujar Norza.
Para pemain BAM yang berkompetisi untuk lolos ke Olimpiade 2020 adalah Lee Zii Jia (tunggal putra); Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Ong Yew SinTeo Ee Yi (ganda putra); Soniia Cheah (tunggal putri).
Selain itu, ada Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean, Vivian Hoo/Yap Cheng Wen (ganda putri); Tan Kian Meng/Lai Pei Jing dan Goh Soon Huat/Shevon Lai (ganda campuran).
Norza meyakinkan bahwa BAM tidak akan dingin dan akan terus mendukung pemain independen.
Baca Juga: Lee Zii Jia Pasang Target Membalas Kekalahan dari Kento Momota
"Para pemain dan pelatih akan ditinjau pada akhir tahun. Jika kami (BAM) berpikir mereka tidak akan menjadi bagian dari Proyek 24, kami akan mendukung mereka menggunakan cara lain," kata Norza.
"Setelah periode kualifikasi (Mei 2020), kami masih akan menyatukan semua orang untuk pelatihan terpusat dan menyediakan semua fasilitas. Pada akhirnya, kami masih akan berkumpul untuk Tokyo 2020," tutur Norza.
"Tetapi, kami harus mengumpulkan sumber daya kita bersama untuk membangun tim muda."
Untuk saat ini, Norza memilih tidak mau berspekulasi karena sebagian besar pemain senior masih berpartisipasi dalam turnamen dan mereka tahu mereka harus meningkatkan kemampuan diri demi bisa lolos kualifikasi.
"Saya pikir akan lebih adil bagi kami untuk membicarakan lebih lanjut tentang ini di akhir tahun," ujarnya.
Norza mengindikasikan bahwa dewan BAM diharapkan akan segera menyetujui Proyek 24.
"Sejauh ini, kami telah mengadakan pertemuan Komite Manajemen kami dan telah memberikan umpan balik kepada sekretaris jenderal kami (Datuk Kenny Goh).
"Pada dasarnya, kami ingin proyek ini dapat berjalan dan berjalan sesegera mungkin. Saya tidak berpikir dewan akan membuat perubahan drastis," ucap Norza.