Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kepengurusan Komite Olimpiade Indonesia ( KOI) akan segera diregenerasi melalui penjaringan bakal calon petinggi yang dikelola oleh tim penjaring.
Erick Thohir selaku Ketua Umum KOI sejak November 2015 akan segera mengakhiri masa jabatannya.
Untuk merekut ketua umum dan menyusun kepengurusan periode berikutnya, pada 25 September 2019 telah dibentuk tim penjaring.
Erick Thohir bertindak sebagai ketua tim penjaring, sementara itu Hellen Sarita De Lima menjabat sekretaris.
Kemudian kursi anggota tim penjaring diisi oleh Wakil Sekjen PB Forki (karate) Basiruddin, Sekjen PP PCI (kriket) Arsyad Ahmadin, Ketua IJBA (jetski) Fully Aswar, Ketua PP Perpani (panahan) Kelik Wirawan, dan Sekjen Pordasi (berkuda) Wijaya Mithuna Noeradi.
"Saya dan Tim Penjaring akan bekerja secara fair, sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar Erick.
"Kami harapkan para bakal calon yang mendaftarkan diri adalah figur yang peduli olahraga dan mengerti tugas masing-masing dengan terbuka dan bertanggung jawab," tuturnya.
Selain calon Ketua Umum KOI, tim penjaring juga membuka pendaftaran untuk posisi Wakil Ketua Umum, anggota Komite Eksekutif, Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI), dan Dewan Etik KOI.
Pendaftaran sudah sudah dibuka sejak Jumat (27/9/2019) dan akan ditutup pada tanggal 6 Oktober 2019.
Setiap pihak yang akan maju sebagai bakal calon perlu memenuhi sejumlah syarat administrasi, misalnya mendapatkan dukungan tertulis dari 30 cabang olahraga anggota KOI untuk menjabat sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum.
Sementara itu bakal calon anggota Komite Eksekutif membutuhkan dukungan dari 15 cabang olahraga serta 10 cabang olahraga untuk BAKI dan Dewan Etik.
Bakal calon pun wajib memiliki pengalaman organisasi dan kegiatan olahraga, rekam jejak yang bersih dari catatan hukuman penjara, serta bersedia memaparkan visi-misi yang diusung.
Syarat-syarat tersebut diberlakukan mengingat para bakal calon akan mengemban tugas berat apabila terpilih untuk memimpin KOI.
"Mereka yang terpilih punya tugas cukup berat, salah satunya memastikan Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade 2032, selain juga mempertahankan tradisi emas pada Olimpiade Tokyo 2020." papar Erick Thohir.