Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, tampak kecewa dengan penundaan pertandingan di Liga 1 2019 akibat alasan politik.
Pelatih Persib Bandung, mengungkapkan kekesalannya terhadap banyaknya pertandingan di Liga 1 2019 yang mengalami penundaan.
Seperti diketahui, sejak pekan ke-21, sejumlah pertandingan Liga 1 2019 harus ditunda.
Pekan ke-22 juga tidak luput dari penundaan jadwal pertandingan.
Setidaknya sudah ada tiga pertandingan yang harus mengalami penundaan, yaitu Persija Jakarta vs Persela Lamongan, Persebaya Surabaya vs Borneo FC, dan PSIS Semarang vs Bali United.
Baca Juga: Head-to-head Second Line Naturalisasi Laga Madura United Vs Persib
Bahkan tersiar kabar, duel antara Persija Jakarta melawan Borneo FC di pekan ke-23 juga akan ditunda.
Kasus penundaan jadwal kemungkinan besar masih akan terjadi pada laga-laga selanjutnya.
Sebagian besar penundaan pertandingan tersebut disebabkan oleh alasan situasi politik di Indonesia yang kurang kondusif belakangan ini.
Belum lagi pada 26 Oktober 2019 mendatang akan ada pelantikan presiden dan wakil presiden RI.
Dilansir Bolasport.com dari TribunWow.com, Robert Alberts menyerukan bahwa seharusnya urusan politik tidak dicampuradukkan dengan sepak bola.
Robert mengatakan seharusnya situasi politik harus terlepas dari sepak bola.
Stadion khususnya merupakan tempat menikmati pertandingan bola dan bukan tempat untuk berbuat kerusuhan.
"Ini adalah sesuatu yang harus dijadikan pelajaran di Indonesia," kata Robert.
"Apa yang harus dilakukan dengan sepak bola? Kenapa kita harus menunda pertandingan sepak bola, ketika orang-orang datang ke stadion untuk menikmati sepak bola?"
"Kita harus belajar kalau kita tidak perlu banyak polisi untuk mengamankan stadion," ujar Robert Alberts lagi.
Robert juga berpesan kepada para suporter untuk mendukung tim kesayangan mereka secara dewasa.
Baca Juga: Hadapi Semen Padang, Milan Petrovic Apresiasi Eduardo Almeida
Hal itu bertujuan agar pihak keamanan tidak kesulitan ketika ada pertandingan bola dalam situasi politik yang tidak kondusif.
"Suporter juga harus mengerti, kalau mereka datang ke stadion untuk menikmati sepak bola," ucap pelatih asal Belanda tersebut.
"Bukan untuk buat keributan dengan tim lain.
"Ini adalah proses pendidikan yang harus dilalui, kami ingin terus memainkan sepak bola, bebas, tidak terikat situasi politik di sebuah negara," tuturnya menambahkan.
Robert kemudian mengambil contoh situasi kompetisi di Eropa.
Ia menjelaskan bahwa penundaan pertandingan di Eropa tidak berlandaskan pada masalah politik.
"Coba sebut negara di Eropa yang menunda pertandingan sepak bola ketika ada pemilu di negaranya? Tidak ada," ujarnya jelas.
"Dan kita tidak bisa mengatakan kalau ini budaya negara kita. Kita harus bilang bahwa kita harus belajar dan berkembang."
"Ini adalah tanggung jawab untuk semua rakyat Indonesia, termasuk klub, suporter, polisi, dan partai politik," katanya lagi.
Di sisi lain, Robert mengakui tidak begitu paham dengan situasi dan kondisi politik Indonesia.
Saat terjadi penundaan pertandingan akibat masalah politik, dirinya hanya bisa pasrah dan menerima keputusan tersebut.
"Saya tidak tahu tentang situasi politik di negeri ini, tapi saya fokus di sepak bola, dan apapun konsekuensi yang menimpa sepak bola, kami harus menerima itu," katanya menandaskan.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pelatih Persib Bandung Tanggapi Penundaan Laga Liga 1 karena Faktor Politik, Contohkan Liga di Eropa