Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menyatakan bahwa kekalahan Persib Bandung dari Madura United disebabkan ritme laga yang sering terhenti.
Persib Bandung belum bisa keluar dari kutukan tatkala berhadapan dengan Madura United.
Setelah menjalani tujuh laga melawan Madura United tanpa kemenangan, Persib Bandung harus menelan pil pahit itu sekali lagi.
Persib kembali dikalahkan oleh Madura United 1-2 dalam laga pekan ke-22 Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu (5/10/2019).
Sejatinya anak asuh Robert Alberts tersebut unggul lebih dulu berkat gol yang dilesakkan oleh Febri Hariyadi pada menit ketiga.
Baca Juga: Djadjang Nurdjaman Bersyukur Barito Putera Imbang Kontra Kalteng Putra
Namun Madura United berbalik unggul melalui gol bunuh diri Nick Kuipers pada menit ke-26 dan tendangan penalti Alberto Goncalves menit ke-64.
Dilansir Bolasport.com dari Tribun Jabar, pelatih Persib, Robert Rene Alberts, menyatakan bahwa dirinya tidak ingin mengomentari kepemimpinan wasit dalam pertandingan.
Ia khawatir akan salah bicara dan malah mendapatkan sanksi.
Menurutnya, semua orang yang menonton sudah mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana pertandingan berlangsung.
"Saya tidak mau berbicara karena takut salah menyampaikan sesuatu dan mendapat hukuman," kata Robert.
"Manajemen menyaksikan laga ini dari televisi dan menjelaskan ke saya bahwa hal itu (buruknya kinerja wasit) terlihat jelas dan manajemen akan melayangkan surat protes."
"Itu bukan tergantung pada saya dan semua menjadi urusan manajemen," ujarnya lagi.
Robert juga mengungkapkan bahwa sesungguhnya Febri Hariyadi cs sudah bermain dengan baik serta memiliki kesempatan untuk menang.
Hanya saja lini tengah Maung Bandung kesulitan mengembangkan permainan.
Ritme laga yang sering terhenti menjadi faktor utama hilangnya konsentrasi para pemain Persib yang berujung pada kekalahan.
Baca Juga: Dua Pemain Persib Alami Pendarahan di Sekitar Mata, Terbaru saat Lawan Madura United
Pelatih asal Belanda itu berpendapat, setiap kali anak asuhnya mendapat bola, wasit akan memberikan pelanggaran untuk tim tuan rumah.
Kondisi demikian membuat Sunardi dkk menjadi frustrasi dan kehilangan fokus.
"Faktanya, mereka unggul di lini tengah karena bermain lebih cepat dengan mobilitas tinggi," tutur Robert.
"Di babak kedua kami mencoba menghentikan mereka dan punya cukup peluang untuk menutup laga dengan keunggulan."
"Tapi tidak mudah bagi pemain kami yang ketika melakukan tekel langsung dihukum pelanggaran dan tendangan bebas untuk lawan. Pemain yang sudah saya beri kepercayaan penuh tidak bisa menemukan ritmenya karena laga sangat sering terhenti," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Supardi Nasir Kesal dengan Wasit Laga Madura United Vs Persib
Selain itu, komposisi serangan yang dilancarkan Laskar Sape Kerrab terpaksa membuat para pemain Maung Bandung fokus menjaga lini pertahanan.
Robert pun mengakui bahwa Madura United memiliki gaya serangan terbaik di antara tim-tim Liga 1.
"Saya tidak bisa mengatakan apapun lagi selain pemain sudah berusaha tapi belum bermain dengan kemampuan terbaiknya," ujar mantan pelatih PSM Makassar tersebut.
"Kami tahu Madura United adalah tim yang bagus, salah satu tim yang terbaik di liga."
"Kami sudah melakukan persiapan dan kami juga dibuat sibuk bertahan karena sulit memenangi bola. Seperti yang saya katakan tadi, Madura adalah tim dengan penyerangan terbaik di liga," katanya.
Kekalahan ini membuat Persib belum beranjak dari posisi ke-11 klasemen sementara Liga 1 2019.
View this post on InstagramJadwal pekan ke-7 Liga Italia 2019-2020. . #ligaitalia #seriea #gridnetwork
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on