Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Rumor pemecatan kerap menghampiri Ole Gunnar Solskjaer. Pahlawan Manchester United di musim treble 1998-1999 itu kudu hati-hati jika tak mau kariernya serupa beberapa legenda yang terpuruk saat mudik melatih mantan klub.
Sudah bertumpuk statistik yang mengungkap kemunduran Manchester United di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer awal musim ini.
Peringkat ke-12 dengan raihan 9 poin dari 8 pertandingan Liga Inggris jelas tidak elok bagi siapa pun pelatih Setan Merah.
Solskjaer kini ibarat dihantui rekor buruk para legenda yang gagal cemerlang justru ketika mereka melatih tim yang membesarkannya.
Siapa saja contohnya? Berikut ini BolaSport.com mengambil empat orang.
Baca Juga: Satu Lagi Rekor Baru Lionel Messi yang Melebihi Cristiano Ronaldo
1. Alan Shearer (Newcastle United)
Alan Shearer sah dipanggil legenda di tiga klub yang pernah dibelanya, Southampton, Blackburn Rovers, dan Newcastle United.
Bersama klub yang disebut terakhir, dia pun punya pengalaman sebagai pelatih, tetapi tidak berakhir baik.
Tiga tahun selepas pensiun, Shearer dapat panggilan mengejutkan untuk menukangi Newcastle di sisa musim 2008-2009.
Baca Juga: Legenda Man United Ingatkan Klub untuk Tidak Segera Pecat Solskjaer
The Magpies berlomba keluar dari jerat degradasi dengan hanya 8 partai tersisa.
Dalam periode singkat, Shearer gagal dalam misi penyelamatan tersebut dan Newcastle akhirnya terdegradasi.
2. Filippo Inzaghi (AC Milan)
AC Milan punya riwayat cemerlang ketika mempekerjakan dua mantan pemain mereka yang sukses besar sebagai pelatih, yaitu Fabio Capello dan Carlo Ancelotti.
Namun, resep serupa tidak berlaku buat Filippo Inzaghi.
Striker legendaris Italia yang berseragam Rossoneri pada 2001-2012 ini diangkat sebagai pelatih pada Juni 2014 dengan modal pengalaman membesut tim junior AC Milan selama dua tahun.
Ia menggantikan posisi Clarence Seedorf, eks jagoan lain Milan yang dipecat setelah hanya 4 bulan bertugas.
Di balik kemudi, Inzaghi tak secemerlang kariernya sebagai pemain.
Dia hanya meraih 14 kemenangan dalam 40 partai dan finis di peringkat 10 klasemen Serie A, terburuk bagi Milan dalam 17 tahun.
Kasus terbaru, Milan juga mengalami musim yang tidak begitu menyenangkan ketika menunjuk legenda yang lain, Gennaro Gattuso.
3. Thierry Henry (AS Monaco)
Satu contoh teraktual bahwa predikat legenda saja tak cukup memompa prestasi tim dialami Thierry Henry di AS Monaco musim 2018-2019.
Monaco, klub profesional pertama Henry, mengajaknya mudik guna menjadi pelatih pada Oktober 2018 setelah menukangi tim junior Arsenal dan menjadi asisten di timnas Belgia.
Toh, romansa Henry dengan Monaco cuma berlangsung 3 bulan.
Ia dipecat pada Januari lalu saat Monaco terpuruk di peringkat ke-19 klasemen Liga Prancis.
Sisa pekerjaan buruk Henry diteruskan pelatih yang dia gantikan, Leonardo Jardim, dan Monaco pun selamat dari degradasi di pekan-pekan terakhir.
4. Juan Jose Lopez
Sebagai pemain, Juan Jose Lopez tak terpisahkan dari sejarah River Plate berbekal catatan hampir 500 pertandingan yang dia jalani di masa lalu.
Ceritanya berbeda ketika Lopez memegang kendali kepelatihan River.
Pada 2010, dia disambut meriah saat diangkat sebagai pelatih klub raksasa Argentina tersebut.
Tahun berikutnya, terjadilah bencana. Lopez malah membawa River Plate terdegradasi ke divisi dua untuk kali pertama sepanjang sejarah klub.
Peristiwa ini sampai memicu kerusuhan yang diakibatkan kemarahan suporter River.