Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku bahwa dia tidak terobsesi untuk menyaingi rekor milik Valentino Rossi dan juga pembalap legendaris Giacomo Agostini.
Marc Marquez sukses mengunci gelar juara dunia kedelapan atau yang keenam di kelas utama MotoGP, usai tampil impresif pada seri MotoGP Thailand 2019.
Pembalap berjulukan The Baby Alien tersebut mampu mengalahkan dua pembalap Yamaha, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha) dan Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha).
Marc Marquez tetap tampil kompetitif bersama tunggangannya RC213V meskipun mengawali balapan yang digelar di Sirkuit Internasional Buriram, Thailand tersebut dari urutan ketiga.
Manuvernya di tikungan terakhir ketika balapan sudah memasuki putaran penghabisan, membuatnya tidak terbantahkan lagi untuk bisa meraih gelar juara pada MotoGP 2019.
Performa Marc Marquez yang cukup dominan pada musim ini membuatnya seolah-olah mempunyai peluang besar untuk mengalahkan rekor milik Valentino Rossi dan juga sang legenda MotoGP, Giacomo Agostini.
Rekan satu tim Jorge Lorenzo itu menjadi pembalap termuda yang mampu meraih delapan gelar juara dunia saat usianya kini baru menginjak 26 tahun 231 hari.
Baca Juga: Pemain Manchester United, Daniel James Ternyata Idolakan Lee Chong Wei
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika enam dari delapan gelar juara dunia milik Marc Marquez itu diraih di kelas tertinggi, MotoGP.
Hingga kini, hanya ada dua pembalap saja yang mempunyai gelar di kelas tertinggi 500/MotoGP lebih banyak darinya yakni Giacomo Agostini danValentino Rossi.
Giacomo Agostini masih menjadi pemegang rekor terbanyak gelar juara dunia di kelas tertinggi yakni delapan gelar juara dunia kelas 500cc.
Baca Juga: F1 GP Jepang 2019 - Gantikan Pierre Gasly, Toro Rosso Turunkan Pembalap Jepang di FP1
Adapun Valentino Rossi yang masih membalap hingga musim ini sudah mengemas tujuh kali gelar juara dengan rincian satu kali di kelas 500cc dan enam kali di kelas MotoGP.
Alih-alih termotivasi dengan usia yang masih cukup muda untuk bisa mengalahkan rekor tersebut, Marc Marquez justru menyatakan bahwa dia tak terlalu memikirkan hal itu.
"Ambisi mendorong saya untuk meraih kemenangan, tapi kadang justru hal itulah yang menjadi penyebab kekalahan, tim saya coba mengendalikan saya," kata Marc Marquez, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
Baca Juga: Andy Murray Pastikan Akan Ikut Serta pada Australian Open 2020
Lebih jauh lagi, Marc Marquez juga menyebut jika obsesi tidak selalu menjadi hal yang bagus untuk menunjang penampilannya saat melakoni balapan, dan dia berusaha untuk meminimalisir hal itu.
"Inilah karakter saya, Anda bilang saya dekat dengan rekor milik Rossi dan Agostini, tapi saya tak pernah terobsesi pada rekor."
"Saya juga tidak mau mulai terobsesi, bagi saya rekor memang suatu hal yang menyenangkan, tapi obsesi tidaklah bagus," ucap Marquez lagi.
Baca Juga: Praveen Jordan Disebut Bolos Latihan, Netizen Ramai-ramai Beri Semangat
Dia menjadikan legenda balap motor asal Amerika Serikat yakni Randy Mamola sebagai referensinya yang selalu tampil apik di setiap balapan meskipun dia tak pernah menjadi juara dunia sekalipun.
"Anda bisa meraih banyak atau sedikit kemenangan dalam karier balap Anda, tetapi orang-orang tetap lebih mengingat Randy Mamola ketimbang juara dunia mana pun," tuturnya.
"Mengapa? Jelas berkat penampilan yang dia sajikan tatkala mengaspal di linatasan balap, saya selalu ingin melakukan hal spesial, seperti di tikungan terakhir Buriram," kata Marc Marquez mengakhiri.
Baca Juga: Jelang F1 Jepang 2019, Ferrari Disebut Tak Bisa Atur Para Pembalapnya
Selepas menggelar balapan di Thailand, MotoGP 2019 masih menyisakan empat seri lagi dengan balapan terdepat akan berlangsung di Jepang.
Seri balap MotoGP Jepang 2019 dijadwalkan pada 18-20 Oktober mendatang di Twin Ring Motegi.