Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemecatan Marco Giampaolo menegaskan kursi pelatih AC Milan ibarat komidi putar yang bergerak sangat kencang hingga melempar beberapa di antara mereka dari posisi duduk.
AC Milan resmi memecat Marco Giampaolo pada Selasa petang waktu setempat (8/10/2019) atau Rabu lewat tengah malam WIB.
Eks pelatih Sampdoria itu dipaksa beres-beres koper setelah bekerja hanya 111 hari menukangi Rossoneri (Merah-Hitam).
Kepergian Giampaolo menjadi bukti Milan sangat kesulitan menemukan pelatih yang konsisten membawa tim berprestasi pasca-era Massimiliano Allegri.
Allegri ialah sosok yang mempersembahkan gelar Liga Italia terakhir buat AC Milan pada musim 2010-2011.
Allegri sendiri menjadi korban pendepakan oleh klub kurang dari tiga tahun setelah membawa Milan meraih scudetto.
Selanjutnya, Rossoneri mempekerjakan 8 pelatih, termasuk menghitung caretaker Mauro Tassotti, hingga berakhirnya tugas Giampaolo pekan ini.
Berikut ini rapor para penerus Allegri di kursi pelatih AC Milan.
OFFICIAL | Marco Giampaolo has been sacked as AC Milan manager after just 7 games - he becomes the 8th coach in 5 years to be sacked at Milan ????⚫️
Maybe, just maybe, it's not all 8 of their faults but something else ???? pic.twitter.com/dRIti98wPC
— Italian Football TV (@IFTVofficial) October 8, 2019
Mauro Tassotti (2014)
Naik pangkat dari asisten Allegri menjadi caretaker setelah sang kolega dipecat pada 13 Januari 2014.
Tassotti cuma diberi mandat dalam satu laga yang berakhir dengan kemenangan 3-1 atas Spezia di Coppa Italia.
Tugasnya berakhir tiga hari kemudian saat klub mengangkat Clarence Seedorf sebagai pelatih kepala.
Clarence Seedorf (2014)
Menyertai AC Milan dalam 22 pertandingan dengan rasio kemenangan 50 persen (11 kali menang), sisanya 2 kali seri dan 9 kalah.
Baca Juga: Ole Gunnar Solskjaer dan Hantu 4 Legenda Gagal Saat Latih Mantan Klub
Seedorf sempat membawa Milan menang 5 kali beruntun, menang di derbi versus Inter Milan, tapi ujungnya hanya bertahan empat bulan.
Filippo Inzaghi (2014-2015)
Inzaghi dipromosikan dari tim Primavera untuk menukangi skuad utama Rossoneri.
Masa baktinya bertahan semusim saja dengan catatan 14 kali menang, 13 imbang, dan 13 kali kalah.
Another one bites the dust at Milan ????
2014: Clarence Seedorf
2014-15: Filippo Inzaghi
2015-16: Sinisa Mihajlovic
2016: Cristian Brocchi
2016-17: Vincenzo Montella
2017-19: Gennaro Gattuso
2019: Marco GiampaoloWho should be their next manager? ???? pic.twitter.com/8tYYK202Xz
— Goal (@goal) October 8, 2019
Sinisa Mihajlovic (2015-2016)
Mihajlovic membukukan rekor 19 kemenangan, 10 imbang, dan 9 kali kalah dalam 38 partai membesut AC Milan.
Ia tak mencicipi musim 2015-2016 hingga beres karena dipecat pada 12 April 2016.
Jasa besar Miha ialah memberikan kesempatan tampil buat Gianluigi Donnarumma, yang saat itu masih berusia 16 tahun.
Cristian Brocchi (2016)
Hanya meneruskan pekerjaan sepeninggal Mihajlovic di sisa musim 2015-2016 dalam waktu singkat 7 pertandingan.
Rapornya adalah 2 kemenangan, 2 skor imbang, dan 3 kali kalah.
Unreal baller, gave Juve a spanking. Exposed the frauds once and for all. Thank you don Montella, greatest coach AC Milan was ever blessed with. NOW DO YOUR JOB TONIGHT INTER pic.twitter.com/TnrR1hPTnh
— ????????????raki babi???????????? (@ArbiNotArby) September 14, 2019
Vincenzo Montella (2016-2017, 2017)
Montella satu-satunya pelatih yang menghasilkan gelar bagi Milan setelah era Allegri, yakni trofi Piala Super Italia.
Masa baktinya juga berlangsung lebih dari satu musim.
Baca Juga: Belum Juga Bertugas, Stefano Pioli Sudah Bikin Marah Suporter AC Milan
Setelah memimpin penuh di 2016-2017, Montella tak sampai mencapai separuh jalan musim berikutnya.
Ia dipecat pada November 2017 dengan catatan 32 kemenangan, 14 imbang, dan 18 kali kalah dalam 64 pertandingan di balik kemudi.
Gennaro Gattuso (2017-2018, 2018-2019)
AC Milan kembali menekuni tradisi mengangkat legenda klub dari tim junior dengan melantik Gattuso sebagai pengganti Montella.
Gattuso adalah sosok yang duduk paling lama di kursi pelatih Milan pasca-era Allegri dengan melakoni 83 partai.
Rapornya adalah 40 kemenangan, 23 seri, 20 kalah.
Ia meninggalkan Milan pada akhir musim lalu setelah gagal membawa tim lolos ke Liga Champions.
Marco Giampaolo (2019)
Hanya berada 111 hari di balik kemudi AC Milan, paling singkat di antara para pelatih yang mengawali musim sebagai nakhoda Rossoneri.
Rapor Giampaolo adalah 3 kemenangan dan 4 kali kalah dari 7 partai.