Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kompetisi top Eropa bergejolak saat memasuki Oktober karena banyaknya kasus pemecatan pelatih dengan korban teranyar adalah Marco Giampaolo.
Marco Giampaolo dipecat AC Milan setelah cuma 111 hari berada di balik kemudi I Rossoneri musim ini.
Konfirmasi pemecatan Giampaolo diedarkan klub pada Selasa (8/10/2019) waktu setempat.
Dua hari terakhir, kursi pelatih di klub yang berkecimpung dalam lima liga top Eropa (Liga Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, Prancis) memang sedang panas-panasnya.
Giampaolo merupakan korban keempat yang kehilangan pekerjaan sejak awal pekan ini.
Kelihatan klub-klub memanfaatkan periode jeda internasional dua pekan ini untuk mengevaluasi performa mereka.
Baca Juga: BREAKING NEWS, AC Milan Pecat Marco Giampaolo Setelah Bekerja 111 Hari
Baca Juga: Resmi Didepak Sampdoria, Eusebio Di Francesco Bawa Pulang Rp28 Miliar
Baca Juga: Ini 4 Pelatih AC Milan yang Berumur Lebih Singkat daripada Marco Giampaolo
Termasuk di dalam evaluasi tersebut ialah memutuskan untuk mengganti pelatih mumpung kompetisi sedang libur.
Siapa saja rincian pelatih yang harus meninggalkan posisinya lebih dini sejak awal pekan ini?
Berikut BolaSport.com merangkum 4 orang di antaranya.
1. Eusebio Di Francesco (Sampdoria)
Sampdoria resmi berpisah jalan dengan Eusebio Di Francesco pada Senin (7/10/2019) waktu setempat.
Difra meninggalkan Samp setelah tak kunjung berhasil mengangkat kampiun Serie A 1990-1991 itu dari papan bawah klasemen.
Hingga pekan ke-7, Samp terjerembap di dasar dengan raihan hanya 1 kemenangan dan 6 kekalahan.
Eks pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso, muncul sebagai kandidat penerus Difra.
2. David Gallego (Espanyol)
5 - David Gallego has earned five points after eight @LaLigaEN games, the worst Espanyol's manager starting in the competition ever (level with Albéniz in 1944, Petrovic in 1991, Sabaté between 1991 & 1992 & Galca between 2015 & 2016). Eave pic.twitter.com/eqimtjn7Pu
— OptaJose (@OptaJose) October 7, 2019
Kesulitan keluar dari zona degradasi juga membuat Espanyol melakukan revolusi di kursi pelatih.
Senin (7/10/2019), David Gallego diceraikan setelah Espanyol hanya menempati peringkat ke-19 dengan raihan 5 poin dari 8 partai Liga Spanyol.
Posisi Gallego digantikan oleh eks pelatih Granada dan Sevilla, Pablo Machin.
3. Sylvinho (Lyon)
OFFICIAL: Sylvinho has been sacked as Lyon’s manager. Gerárd Baticle will serve as the interim coach. pic.twitter.com/moTmjBFhcL
— Fancy Di Maria (@FancyDiMaria) October 7, 2019
Jarak satu poin saja dengan tim juru kunci klasemen Liga Prancis menjadi alasan kuat bagi Lyon untuk memecat Sylvinho, Senin (7/10/2019).
Ironisnya, pencopotan mantan bek sayap timnas Brasil itu terjadi setelah dia mengawali musim dengan perkasa bermodalkan kemenangan 3-0 atas AS Monaco dan 6-0 atas Angers.
Baca Juga: Tunda Opsi Pemecatan, Man United Pilih Naikkan Uang Belanja Solskjaer
Namun, setelah itu Lyon jeblok karena absen meraih kemenangan dalam 7 pertandingan beruntun di Liga Prancis!
Kandidat penerus Sylvinho tersebar dari mulai Arsene Wenger hingga tangan kanan Pep Guardiola, Mikel Arteta.
4. Marco Giampaolo (AC Milan)
Setelah dibumbui rumor sana-sini, AC Milan akhirnya resmi memecat Marco Giampaolo pada Selasa kemarin.
Kepergian Giampaolo sudah ramai diprediksi seturut krisis hasil yang dialami AC Milan awal musim ini, terlepas dari kemenangan di markas Genoa pada laga terakhir.
Jatah peringkat ke-13 di klasemen sementara disertai 4 kekalahan dalam 7 partai, inkonsistensi permainan, serta blunder taktik, menjadi alasan kuat pemecatannya.
Stefano Pioli bakal diangkat sebagai pelatih Milan yang baru.
Di luar keempat pelatih tersebut, sangat terbuka kemungkinan akan menyusul korban-korban baru di lima liga terelite Eropa.
Media ramai mengerucutkan kandidat pelatih yang bakal dipecat berikutnya kepada sosok Ole Gunnar Solskjaer (Manchester United), Mauricio Pochettino (Tottenham), Marco Silva (Everton), hingga Ernesto Valverde (Barcelona), yang belum aman dari kritik.
Kans korban anyar berjatuhan diperkuat dengan momen hadirnya agenda pertandingan internasional antarnegara dua pekan mendatang.
Jadi, kalau mau ganti pelatih, sekarang adalah momen paling tepat supaya tim punya waktu mempersiapkan diri jelang kompetisi bergulir lagi.