Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

3 Laga ONE Championship Bertajuk ONE: Century Part I Berpotensi Kejutkan Tokyo

By Septian Tambunan - Rabu, 9 Oktober 2019 | 16:20 WIB
Atlet ONE Championship asal Filipina, Lito Adiwang (kanan). (ONE CHAMPIONSHIP)

BOLASPORT.COM - Deretan laga yang tersaji dalam ONE: Century Part I memang penuh bintang, terutama tiga partai perebutan juara. Namun, ada laga lain yang berpotensi mencuri perhatian.

Pergelaran pertama ONE Championship yang menampilkan dua kartu pertandingan dalam satu hari ini penuh dengan kontes luar biasa para atlet yang datang dari berbagai penjuru dunia.

Masing-masing laga bisa menampilkan momen tak terlupakan bagi para penggemar baik itu lewat KO, kuncian ataupun laga penuh aksi sampai bel akhir berbunyi.

Dikutip BolaSport.com dari ONE Championship, berikut ini tiga laga yang berpotensi mengejutkan di Rogoku Kokugikan, Tokyo, Jepang pada akhir pekan nanti:

1. Senzo Ikeda vs Lito Adiwang

Para fans yang telah mengikuti sepak terjang Lito "Thunder Kid" Adiwang selama berlatih bersama Team Lakay maupun kiprahnya di Rich Franklin’s ONE Warrior Series (OWS) sudah mengetahui kapasitas yang dimilikinya.

Atlet berusia 26 tahun ini meraih tempat di panggung dunia setelah serangkaian kemenangan luar biasa di dalam OWS dengan rekor profesional 9-2 dan tingkat penyelesaian yang sensasional di angka 89 persen.

Seperti rekan latihannya, pria kelahiran Benguet ini dikenal atas kemampuan striking luar biasa berkat disiplin wushu yang ia tekuni.

Namun, kekuatan utama Lito Adiwang ada di tangannya dibandingkan tendangan memutar yang membuat dirinya menonjol.

Hal tersebut membuat laga melawan juara dunia Pancrase Flyweight, Senzo Ikeda, dalam divisi strawweight lebih menegangkan.

Bintang asal Jepang ini memiliki kapasitas untuk menghindari striking lawannya atau dengan mudah menyerap semua serangan dan membalas lebih keras.

Senzo adalah mantan petinju, di mana ia membawa gaya bertarung yang unik di dalam Circle.

Seperti lawannya nanti, Senzo juga seorang grappler yang mumpuni, tetapi ia lebih menghibur saat maju dan bertukar serangan atas dengan lawannya.

Terakhir kali atlet Jepang ini menghadapi perwakilan Team Lakay, kita menyaksikan salah satu laga bela diri campuran terbaik pada tahun 2019 sejauh ini, maka jangan terkejut jika kita menyaksikan hal yang sama.

Baca Juga: Eko Roni Saputra Harap Kisahnya Bisa Menginspirasi Generasi Muda

2. Yushin Okami vs Agilan Thani

ONE CHAMPIONSHIP
Atlet ONE Championship asal Malaysia, Agilan Thani (kanan), menang atas petarung Jepang, Yoshihiro Akiyama, dalam ajang ONE: Legendary Quest di Shanghai, China.

Terakhir kali Agilan "Alligator" Thani berhadapan dengan seorang legenda asal Jepang, ia mencetak kemenangan terbesar dalam kariernya di salah satu laga paling menarik pada tahun 2019.

Setelah keyakinan dirinya bertambah, para penggemar dapat mengharapkan aksi keras yang hampir sama dengan sebelumnya saat ia melawan Yushin "Thunder" Okami.

Agilan sangat menghormati Yoshihiro Akiyama dan mengetahui bahwa ia harus maju dan menekan atlet veteran tersebut untuk mengatasi perbedaan pengalaman mereka.

Agilan memberikan penampilan striking terbaiknya di dalam "The Home Of Martial Arts", serta menyerang dengan teknik tinju dan tendangan rendah yang sangat keras.

"Thunder" mungkin dapat menandingi tiap atlet divisi middleweight dalam disiplin gulat dan ia akan mengincar posisi atas untuk mendaratkan ground and pound keras miliknya.

Kedua atlet ini adalah grappler yang sangat kuat, di mana akan terdapat pertukaran serangan saat mereka mencoba untuk meraih keunggulan dan mencari posisi menguntungkan.

Namun, keduanya juga adalah striker yang luar biasa, di mana mereka mungkin harus mengeluarkan persenjataan terbaik mereka untuk menang.

Baca Juga: Perbedaan Majority Decision dan Split Decision di ONE Championship

3. Yuya Wakamatsu vs Dae Hwan Kim

ONE CHAMPIONSHIP
Atlet ONE Championship asal Jepang, Yuya Wakamatsu (kanan).

Yuya "Little Piranha" Wakamatsu mengalami awal yang kurang baik bersama "The Home Of Martial Arts."

Namun, atlet berusia 24 tahun ini terus menampilkan perkembangannya secara luar biasa dan berpeluang tampil sebagai pemenang.

Walau kemampuan grapplingnya tidak dapat mengatasi lawan seperti atlet berbakat Filipina, Danny "The King" Kingad, dan atlet terbaik sepanjang masa, Demetrious "Mighty Mouse" Johnson, bintang Jepang ini mampu mengejutkan keduanya dengan kekuatan luar biasa.

Kekuatan dan kecepatan ditampilkan Yuya Wakamatsu dengan sempurna pada bulan Agustus lalu saat ia mencetak KO atas mantan juara dunia ONE Flyweight, Geje "Gravity" Eustaquio, dengan sebuah pukulan cross kanan dalam waktu kurang dari dua menit.

Kemenangan tersebut adalah KO ke-10 yang ia ciptakan dalam kariernya.

Di Tokyo, Yuya Wakamatsu akan melawan seorang striker kelas dunia lainnya, "Ottogi" Dae Hwan Kim, yang adalah mantan penantang gelar juara dunia ONE Bantamweight yang akan berlaga untuk pertama kalinya dalam divisi flyweight.

Atlet Korea Selatan ini adalah seorang juara nasional dalam disiplin Muay Thai, taekwondo, dan wushu, di mana ia memegang sabuk coklat Brazilian Jiu-Jitsu.

Seperti Yuya Wakamatsu, Dae Hwan Kim menyukai serangan cepat.

Kedua pria ini telah menyampaikan keinginan mereka untuk bertukar pukulan dan saat salah satu dari mereka terpukul, akan menarik untuk menyaksikan bagaimana kemampuan grappling mereka berperan dalam laga ini.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P