Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

F1 GP Jepang 2019 Akan Bergulir di Bawah Ancaman Topan Hagibis

By Agustinus Rosario - Rabu, 9 Oktober 2019 | 17:15 WIB
Kondisi pitlane Sirkuit Suzuka, Jepang, saat sesi FP2 F1 GP Jepang (6/10/2017). (DOK. FORMULA 1)

BOLASPORT.COM - Rangkaian seri balapan Formula 1 (F1) GP Jepang 2019 pada akhir pekan ini diprediksi akan dilaksanakan di bawah ancaman Topan Hagibis.

F1 2019 akan berlanjut dengan menggelar seri ke-17 di Sirkuit Suzuka, Jepang, pada tanggal 11 hingga 13 Oktober mendatang.

Namun, kemeriahan ajang balap jet darat tersebut berpotensi diganggu oleh bencana alam, yakni Topan Hagibis yang kini sedang membesar dengan cepat.

Topan tersebut kini dilaporkan sedang berada di barat Samudra Pasifik dan akan melanda daratan Jepang pada akhir pekan ini.

Menurut prakiraan terbaru Badan Meteorologi Jepang (JMA), wilayah kepulauan Jepang berpotensi mengantisipasi dampak terburuk Topan Hagibis pada Sabtu (12/10/2019).

Kendati demikian, lokasi dan waktu persis bencana tersebut melanda belum dapat dipastikan.

Adapun Topan Hagibis merupakan salah satu topan terkuat yang akan melanda Jepang pada 2019. Diperkirakan, kecepatan angin di pusat badai mencapai 160 kilometer per jam.

Kondisi cuaca ekstrem tersebut jelas berbahaya untuk gelaran balapan F1.

Baca Juga: F1 GP Jepang 2019 - Gantikan Pierre Gasly, Toro Rosso Turunkan Pembalap Jepang di FP1

Jika kondisi cuaca pada hari Sabtu tidak membaik, jadwal GP Jepang kemungkinan besar akan mengalami perubahan.

Pergeseran jadwal balapan ini mengingatkan pada peristiwa serupa yang terjadi pada seri F1 GP Jepang 2004 silam.

Pada waktu itu, sesi kualifikasi yang biasanya digelar pada Sabtu diundur menjadi Minggu karena kondisi Sirkuit Suzuka tidak memungkinkan untuk menggelar balapan.

Kala itu, Topan Ma-On yang membawa hujan deras dan angin kencang sedang melanda wilayah Jepang.

Hujan lebat saat balapan di Suzuka juga membawa memori buruk atas kecelakaan maut yang akhirnya menewaskan pembalap F1 asal Prancis, Jules Bianchi.

Kejadian nahas tersebut terjadi pada musim 2014. Kala itu, mobil yang dikendarai oleh Bianchi menabrak traktor yang sedang mengevakuasi mobil Adrian Sutil.

Bianchi pun akhirnya meninggal pada tanggal 17 Juli 2015 setelah koma selama selama bulan.

Baca Juga: Jelang F1 Jepang 2019, Ferrari Disebut Tak Bisa Atur Para Pembalapnya

Hingga kini, FIA selaku otoritas F1 masih berkoordinasi secara intensif dengan pihak penyelenggara lokal guna membuat keputusan menyangkut jalannya seri balapan.

Sementara itu, sesi balapan pada Minggu (13/10/2019) akan aman dari dampak Topan Hagibis yang diprediksi telah mencapai puncaknya sehari sebelumnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

TEBAK TIM . Tim nasional ini harus kehilangan kiper utama akibat cedera. . Ada yang bisa menebak dengan benar? . #tebaktim #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P