Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dipecat Bayern Muenchen, Carlo Ancelotti Bikin Bos Menangis dengan 2 Kalimat

By Septian Tambunan - Sabtu, 12 Oktober 2019 | 05:15 WIB
Pelatih Bayern Muenchen, Carlo Ancelotti. (FCBAYERNTV)

BOLASPORT.COM - Dua kalimat yang diutarakan pelatih Carlo Ancelotti usai dipecat Bayern Muenchen membuat bos Die Roten menangis.

Carlo Ancelotti merupakan juru taktik yang bergelimang prestasi.

Nama Ancelotti benar-benar harum ketika sukses membawa AC Milan menjuarai Liga Champions pada 2003 dan 2007.

Baca Juga: Lawan Messi dan Ronaldo dalam 4 Hari, Bek Termahal Inter Ungkap Sosok Terhebat

Peracik strategi kelahiran Reggiolo, Italia, 60 tahun silam ini kemudian membawa Chelsea dan Paris Saint-Germain merajai kompetisi domestik.

Carlo Ancelotti mengantarkan Chelsea menjuarai Liga Inggris dan Piala FA pada 2010.

Ancelotti lalu memimpin PSG menguasai Liga Prancis pada 2013.

Setelah itu, Ancelotti memuluskan ambisi Real Madrid memenangi Liga Champions pada 2014.

Baca Juga: Lionel Messi Beri Jawaban soal Beli Pemain dan Pecat Pelatih Barcelona Keputusannya

Sosok yang sekarang menangani Napoli ini juga menorehkan prestasi oke di Bayern Muenchen.

Carlo Ancelotti mempersembahkan tiga gelar untuk Bayern, yakni Liga Jerman (2017) dan Piala Super Jerman (2016, 2017).

Baca Juga: Suporter Manchester United Ajukan 8 Nama Pemain untuk Dijual

Ancelotti mengakhiri masa baktinya bersama Bayern Muenchen pada 28 September 2017.

Ancelotti dipecat usai Bayern takluk 0-3 di markas Paris Saint-Germain dalam laga fase grup Liga Champions pada 27 September 2017.

Keputusan mendepak Carlo Ancelotti adalah sesuatu yang berat bagi Chairman Bayern Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge.

"Pertama-tama, saya pikir Ancelotti adalah pelatih yang bagus," kata Karl-Heinz Rummenigge seperti dikutip BolaSport.com dari AS.

Baca Juga: Pep Guardiola Sebut 1 Pemain Manchester City yang Berharga Lebih dari 7,7 Triliun

"Sayangnya, setelah satu setengah tahun, performa Bayern tidak berjalan sesuai harapan dan Ancelotti tidak mendapatkan hasil sesuai ekspektasi kami pada musim kedua."

"Namun, Ancelotti adalah pria yang baik. Bagi saya, dia teman sejati."

"Dia selalu sangat tenang."

Baca Juga: Kemampuan Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe Selevel dengan 1 Pemain Arsenal

"Saya telah bekerja dengan banyak pelatih, masing-masing dengan keterampilan dan kemampuan yang berbeda."

"Akan tetapi, hanya Ancelotti yang mempunyai kemampuan untuk selalu tetap tenang, bahkan pada saat-saat sulit."

"Saya ingat ketika mempunyai tugas untuk memecat dia. Saya hampir menangis."

"Ancelotti memahami situasinya. Dia memeluk saya dan berkata, 'Tidak apa-apa. Anda bukan bos saya lagi, tetapi kita masih tetap teman.'"

"Saya akhirnya menangis karena saya tidak mengira kata-kata tersebut keluar dari Ancelotti pada saat itu."

"Dia tidak kesal. Saya pun menyadari bahwa dia adalah pria yang sangat baik," ucap Rummenigge lagi.

Baca Juga: Lionel Messi Raja Gol Nomor 2 pada 2019, Cristiano Ronaldo Tak Masuk 10 Besar

Baca Juga: Diasuh Pelatih Terbaik Dunia 1996, 1998, dan 2006, Timnas China Menang 7-0

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Mayoritas wakil Asia Tenggara mengalami nasib tragis di matchday ketiga putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. . #timnasindonesia #timnasday #asean #worldcup2022qualifiers

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P