Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - PSM Makassar sempat beri kesempatan kepada pemain legendanya, Syamsuddin Umar, untuk bergabung bersama klub, tapi yang bersangkutan tidak mau.
Hal tersebut disampaikan CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin saat acara diskusi publik.
Nama Syamsuddin Umar sendiri sudah tak asing di telinga pegiat sepak bola Sulawesi Selatan bahkan nasional.
Dirinya merupakan mantan pemain PSM di era 1970-an dan pernah terlibat dalam kepengurusan sebagai asisten pelatih pada musim 1999-2000.
Baca Juga: Selama Deschamps Latih Timnas Prancis, Karim Benzema Tak Akan Dipanggil
Baca Juga: Valtteri Bottas Bangga Jadi Bagian Dominasi Mercedes di Suzuka
Munafri Arifuddin ungkap keterbukaan timnya terhadap sang legenda dalam diskusi publik yang bertajuk "Ada Apa dengan PSM" yang berlangsung di Kota Makassar pada Sabtu (12/10/2019).
"Saya sangat berharap Pak Syamsuddin Umar bisa terlibat dalam tim. Tapi beliau tidak mau," ujar Munafri Arifuddin seperti dikutip BolaSport.com dari Tribun-Timur.com.
Hal yang menjadi alasan Syamsuddin tak mau terlibat dengan PSM adalah soal administrasi.
"Pak Syamsuddin ini hanya punya lisensi kepelatihan C nasional," ucap Appi, sapaan akrab Munafri Arifuddin.
Baca Juga: PSM Putri Dapat Hasil Kurang Baik meski Sudah Panggil Pemain Timnas
"Sementara standarnya di Indonesia kan berstandar AFC," katanya.
Memang untuk seseorang yang ingin menjadi pelatih di sebuah tim Liga 1 harus memiliki minimal lisensi A AFC.
Lisensi serupa juga harus dimiliki orang yang menjabat sebagai asisten pelatih satu.
Sementara untuk asisten pelatih dua dan pelatih fisik tim Liga 1 minimal wajib memiliki lisensi B AFC.
Baca Juga: Incaran Manchester United Ini Tegaskan Hatinya Tertambat di West Ham
"Saya selalu minta gabung, tapi Pak Syamsuddin bilang capek sekolah (untuk mendapatkan lisensi kepelatihan)," kata Appi.
"Jadi ada masalah surat-surat yang tidak lengkap. Makanya tidak bisa gabung," tuturnya menegaskan.