Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Di balik penampilannya yang dominan pada MotoGP 2019, Marc Marquez telah belajar dari banyak kegagalan yang dia alami sebelumnya.
Marc Marquez berhasil memanfaatkan pengembangan yang dilakukan oleh tim Repsol Honda terkait kinerja motor balap RC213V dengan tampil meyakinkan.
Memiliki motor yang lebih bertenaga dibandingkan musim lalu, Marc Marquez seolah tak memiliki lawan yang mampu menahan lajunya.
Pembalap berusia 26 tahun itu pun sukses mengunci gelar juara MotoGP musim 2019 pada seri balap di Thailand (6/10/2019).
Marc Marquez total membukukan 14 podium dan 9 kemenangan dari 15 balapan yang sudah berlangsung musim ini.
Itu berati bahwa Marquez nyaris tidak pernah absen untuk menjejakkan kakinya di podium saat membalap di semua sirkuit yang ada dalam kalender MotoGP 2019.
Kegagalan semata wayang Marc Marquez naik ke podium terjadi saat mengaspal pada seri ketiga MotoGP 2019 di Circuit of the Americas, Amerika Serikat, pada April lalu.
Marquez sejatinya mampu tampil impresif dalam balapan itu.
Baca Juga: Bertindak Ngawur Saat Balapan, Pembalap Ferrari Banjir Hukuman
Marquez sempat unggul sejauh 3,5 detik dari pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi yang berada di urutan kedua.
Namun, Marc Marquez harus mengakhiri balapan lebih awal lantaran mengalami crash di tikungan 12 saat balapan memasuki putaran ke-12.
Satu-satunya kegagalan pada musim ini pun masih membekas hingga Marquez sudah berhasil mengunci gelar juara MotoGP 2019.
Dia merasa jika penampilannya pada musim ini akan semakin sempurna andai tidak gagal finis di trek yang dikuasainya selama enam musim (2013-2018).
Baca Juga: Andy Ruiz Jr Sebut Tak Akan Mudah Kalahkan Anthony Joshua Lagi
"Musim ini hampir berjalan sempurna sebelum saya ingat kegagalan yang saya alami di Austin sebagai contohnya," kata Marc Marquez, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Dari sana, saya mencoba untuk memperbaiki diri, melangkah maju, dan meski mengerti bahwa itu hal yang sulit, saya kira saya sudah berhasil melakukannya," imbuhnya.
Terlepas dari hasil minor di Negeri Paman Sam, Marc Marquez cukup senang dengan kiprahnya pada musim ini.
"Saya sangat bangga dengan semua yang sudah saya dan tim ini lakukan sepanjang musim ini," ucap Marquez lagi..
Baca Juga: Susy Susanti Puas dengan Pencapaian Indonesia pada Kejuaraan Dunia Junior 2019
Marc Marquez mengaku terinspirasi dua atlet ternama di Negeri Matador, petenis Rafael Nadal dan pesepak bola Lionel Messi.
Dengan mengambil inspirasi dari dua sosok itu, Marquez yakin dirinya akan mampu tampil lebih baik lagi.
"Salah satu idola saya adalah Rafael Nadal, dia selalu menampilkan hal-hal baru tatkala bermain di lapangan," tutur Marquez.
"Selain itu, Lionel Messi yang menetapkan tujuannya, dan sekali dia meraih targetnya, maka dia akan menetapkan target yang lainnya lagi yang lebih sulit."
"Jadi bagi saya itu adalah hal yang mungkin untuk selalu membuat kemajuan lebih jauh lagi," tambahnya lagi.
Baca Juga: Junjung Nasionalisme, Naomi Osaka Tolak Tawaran Jadi Warga Negara AS
Untuk sisa balapan musim ini, Marquez mengaku menginginkan tripple crown atau bisa memborong ketiga gelar pada kategori pembalap, tim, dan konstruktor.
Sejauh ini, baru satu gelar yang telah dia amankan, yakni dari kategori pembalap. Sementara tim Honda masih bersaing ketat dengan Ducati di klasemen tim dan konstruktor.
Setelah rehat selama sepekan, perjuangan Marquez dimulai kembali pada seri balap MotoGP Jepang 2019 di Twin Ring Motegi pada 18-20 Oktober.