Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Penampilan buruk AC Milan di Liga Italia musim 2019-2020, memaksa mereka untuk berbenah dan melakukan belanja pemain lagi pada bursa transfer musim dingin mendatang.
AC Milan tengah dalam kondisi terpuruk di klasemen sementara Italia musim 2019-2020.
Hanya meraup 10 poin dari 8 pertandingan, AC Milan harus terperosok di urutan ke-12 klasemen sementara Liga Italia.
Padahal pada bursa transfer musim panas ini, AC Milan telah menghabiskan dana tak kurang 85 juta euro (sekitar Rp 1,3 triliun) untuk mendatangkan enam pemain baru.
Baca Juga: Dinilai Kurang Meyakinkan, Messi Minta Barcelona Depak Satu Bek Tengah
Kelima pemain tersebut adalah Leo Duarte, Theo Hernandez, Rade Krunic, Ismael Bennacer, dan Rafael Leao.
Khusus Ante Rebic, I Rossoneri meminjamnya selama satu musim penuh dari Eintracht Frankfurt.
Meski jor-joran belanja, kondisi Milan tak kunjung membaik malah membuat pihak klub mendepak pelatih mereka, Marco Giampaolo, yang baru 111 hari menjabat pelatih.
Sebagai gantinya I Rossoneri menunjuk Stefano Pioli sebagai pelatih selanjutnya.
Baca Juga: Minta Tos, Alex Oxlade-Chamberlain Bikin Marah Suporter Man United di Akhir Laga
Penampilan Milan di bawah komando Stefano Pioli tidaklah buruk meski hanya bermain imbang 2-2 melawan Lecce pada akhir pekan lalu.
Target mereka jelas, lolos ke posisi empat besar di klasemen Liga Italia demi tiket ke Liga Champions musim depan.
Pergerakan di bursa transfer musim dingin pada Januari 2020 mendatang, bakal menjadi langkah nyata bagi Stefano Pioli untuk mengatasi masalah Milan pada awal musim ini.
Dilansir BolaSport.com dari Calciomercato, pembenahan di tiga area bakal menjadi agenda utama I Rossoneri pada jendela transfer Januari 2020.
Baca Juga: Arturo Vidal Sebut Dua Sosok yang Berpengaruh dalam Kariernya
Ketiga area yang bakal difokuskan Milan adalah bek kanan, gelandang tengah, dan penyerang bayangan.
Bek kanan yang dimiliki oleh Milan saat ini hanya Davide Calabria dan Andrea Conti.
Semula Andrea Conti digadang-gadang sebagai pemain reguler untuk posisi bek kanan, tetapi akibat cedera berkepanjangan Milan lebih sering memainkan Davide Calabria.
Sementara itu posisi gelandang tengah yang dibutuhkan I Rossoneri adalah sosok yang mampu bermain sebagai mezzala.
Baca Juga: Madrid Kalah di Liga Champions, Dua Nama Disiapkan Gantikan Zidane
Mezzala merupakan pemain yang berposisi di antara gelandang serang dan sayap, yang biasa disebut half-winger.
Pemain tersebut menjadi sosok yang menjembatani dalam alur serangan dan mampu mencetak gol.
Milan telah mencobanya pada sosok Lucas Paqueta, tetapi hal tersebut belum berhasil mengingat ia lebih cenderung bertipe sebagai gelandang serang.
Sejak tiba pada Januari 2019, Lucas Paqueta baru mencetak 1 gol dan 4 assist bagi Milan setelah bermain sebanyak 23 laga di semua ajang kompetitif.
Baca Juga: Menang atas Bologna, Ronaldo Terkesan Akan Satu Hal Ini dari Juventus
Pemain anyar mereka, Rade Krunic, yang rencananya diplot sebagai mezzala di era Marco Giampaolo, justru minim jatah main pada awal musim ini meski telah bermain sebanyak 2 laga di liga.
Itu pun Krunic bermain sebagai pemain pengganti.
Di sisi lain, penyerang bayangan juga menjadi salah satu fokus utama petinggi Milan.
Meski klub telah memiliki Krzysztof Piatek, lini depan klub I Rossoneri cukup mengkhawatirkan setelah hanya mencetak 8 gol dari 8 pertandingan di Liga Italia.
Baca Juga: Catat, Jadwal Baru El Clasico Perdana di Liga Spanyol 2019-2020
Kedatangan Rafael Leao dan Ante Rebic belum menjadi solusi Milan di lini depan mereka karena kemitraannya dengan Krzysztof Piatek belum terlihat.
Keinginan pihak I Rossoneri mendatangkan Angel Correa dari Atletico Madrid pada musim panas ini terbentur oleh dana yang minim.
Dalam dua bulan ke depan, prioritas utama Pioli adalah mengembangkan pemain-pemain yang tersedia setelah catatan positifnya dalam laga melawan Lecce.
Meski demikian, Milan telah ditunggu oleh jadwal neraka di Liga Italia dengan bertemu berturut-turut AS Roma, Lazio, Juventus dan Napoli.
Pertandingang-pertandingan tersebut menjadi ujian serius bagi kemampuan mereka untuk memperbaiki penampilan dan mulai beranjak naik di klasemen.