Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, menilai pamor beberapa pembalap senior kelas premier telah digeser oleh para rider muda.
Seri balap ke-16 MotoGP 2019 baru saja berakhir di Twin Ring Motegi, Jepang, akhir pekan lalu.
Juara dunia MotoGP 2019, Marc Marquez, kembali menjadi yang terbaik setelah finis tercepat dengan catatan waktu 42 menit 41,492 detik.
Marquez mengalahkan pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, yang terpaut 0,870 detik di belakangnya.
Sementara itu, rival terberat Marquez dalam tiga musim terakhir, Andrea Dovizioso (Ducati) finis di urutan ketiga.
Walau kembali gagal menorehkan kemenangan, hasil tersebut cukup untuk membuat Quartararo mengunci gelar Rookie of the Year 2019.
Pembalap asal Prancis ini mengikuti jejak Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa yang juga pernah merengkuh titel yang sama pada musim perdana mereka di kelas premier.
Fenomena moncernya para pembalap muda seperti Marquez dan Quartararo tak ayal membuat sosok para rider senior mulai terlupakan.
Penampilan mereka kalah mengilap dibanding talenta-talenta baru yang mulai bermunculan di kancah MotoGP.
Baca Juga: Rossi: Quartararo adalah Tantangan untuk Pembalap Tim Pabrikan Yamaha
Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, pun menyadari hal ini.
Pernat bahkan menganggap era kejayaan para pembalap senior tersebut sudah tamat.
"Setelah balapan ini (MotoGP Jepang 2019), kami memiliki para pembalap baru yang menggeser posisi para pembalap lama," tutur Pernat, dikutip Bolasport.com dari GPOne.
"Marquez, Quartararo, (Franco) Morbidelli, dan (Maverick) Vinales adalah para pembalap muda yang selalu bertarung untuk podium dalam beberapa race terakhir, sedangkan (Valentino) Rossi, (Jorge) Lorenzo, dan (Andrea) Iannone mulai terpinggirkan," ujar dia menambahkan.
Pernat lantas menyoroti performa Rossi, Lorenzo, dan Iannone yang menurut dia menurun cukup jauh.
"Sekarang Valentino hanya bisa berjuang untuk masuk 10 besar. Keputusannya mengganti teknisi merupakan pilihan terakhirnya untuk tetap kompetitif di kejuaraan ini," kata Pernat.
"Situasi Jorge juga tidak bagus. Dia tidak menunjukkan penampilan seperti seorang pembalap yang pernah meraih 5 gelar juara dunia, sedangkan Andrea membuat keputusan yang salah dengan bergabung ke Aprilia. Performanya sama sekali tidak mengesankan," ucap dia melanjutkan.
Baca Juga: Sempat di Urutan Belakang, Valentino Rossi Merasa Seperti di Hutan
Menilik hasil dari tiga race terakhir, perkataan Carlo Pernat memang ada benarnya.
Tercatat, hanya ada satu nama pembalap senior yang cukup kompetitif saat ini yakni Andrea Dovizioso (Mission Winnow Ducati).
Selebihnya, posisi tiga teratas hampir selalu ditempati oleh para rider muda.