Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menurut Sang Mantan Kepala Kru Tim, Valentino Rossi Sudah Uzur

By Agustinus Rosario - Rabu, 23 Oktober 2019 | 13:45 WIB
Jeremy Burgess dan Valentino Rossi. (samsulngarifin )

BOLASPORT.COM - Mantan kepala kru tim balap Valentino Rossi, Jeremy Burgess, merasa The Doctor sudah terlalu lama berkiprah di MotoGP.

Dengan usia yang menginjak 40 tahun, Valentino Rossi menjadi pembalap tertua di ajang MotoGP.

The Doctor bahkan telah malang melintang di dunia balap motor sejak mengawali kariernya bersama Aprilia di kelas 125cc (sekarang Moto3) pada musim 1996.

Kini, pengoleksi 9 gelar juara dunia itu telah memasuki masa senja dan hal ini ditunjukkan dengan penurunan performa yang cukup signifikan.

Banyak pihak pun meramalkan bahwa ikon MotoGP tersebut bakal gantung helm dalam waktu dekat.

Kendati demikian, apa yang terjadi akhir-akhir ini justru menunjukkan hal yang sebaliknya.

Rossi terlihat masih memiliki motivasi yang menggebu untuk tetap tampil kompetitif.

Hal ini terlihat dari keputusan dia mengganti kepala kru tim terhitung mulai musim depan.

Sosok Silvano Galbusera yang telah menangani motornya sejak tahun 2014 akan digantikan oleh Davide Munoz yang berusia jauh lebih muda.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Australia 2019 - Momentum Yamaha untuk Kembali Menang

Selain itu, rumor terbaru menyebutkan bahwa Yamaha berniat memperpanjang kontrak dengan The Doctor setidaknya hingga musim 2022.

Menanggapi isu tersebut, mantan kepala kru tim Valentino Rossi, Jeremy Burgess, menyatakan bahwa eks kliennya tersebut lebih baik segera mundur dari ajang yang telah membesarkan namanya.

"Mungkin Valentino Rossi sudah bertahan terlalu lama di MotoGP," ujar Burgess, dikutip Bolasport.com dari Tuttomotoriweb.com.

DOK. YAMAHA MOTOGP
Aksi pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi pada hari kedua MotoGP Thailand 2019, Sabtu (5/10/2019)

Burgess, yang pernah bekerja sama dengan Rossi pada periode tahun 2000-2013 lantas menuturkan apa yang menjadi kekhawatirannya terhadap pemilik nomor 46 tersebut.

"Hal yang paling membuat saya sedih adalah bahwa hasil balapannya tidak beda jauh dengan hasil kualifikasi," tutur dia.

"Sebelumnya, kami tidak pernah merasa khawatir jika dia start di posisi 10. Kami tahu bahwa dia akan mampu memperbaiki posisinya dan meraih podium di akhir balapan."

"Hal ini mungkin menjadi tanda bahwa dia sedang memasuki fase penurunan dalam kariernya. Siapa tahu?" kata Burgess lagi.

Baca Juga: Soal Kemajuan, Valentino Rossi Sebut Semuanya Tergantung Yamaha

Jeremy Burgess dikenal sebagai sosok penting di balik bersinarnya Valentino Rossi pada awal dekade 2000-an.

Mekanik asal Australia tersebut membantu The Doctor meraih semua gelar juara dunianya di kelas premier yang berjumlah 7 buah.

Tak hanya Rossi, tangan dingin Burgess juga telah memoles Wayne Gardner dan Mick Doohan menjadi juara dunia pada era sebelumnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P