Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Skuad angkat besi Indonesia mendulang medali emas dan memecahkan sejumlah rekor pada Kejuaraan Angkat Besi Youth dan Junior 2019 di Pyongyang, Korea Utara, yang akan berlangsung pada 27 Oktober 2019.
Dilansir BolaSport.com dari PB PABBSI, Rahmat Erwin Abdullah meraih emas dari kelas 73 kilogram dengan total angkatan 326 kg.
Total angkatan Rahmat tersebut sekaligus juga memecahkan rekor Asia.
Catatan gemilang Rahmat tak berhenti di situ. Dia juga berhasil mengangkat snatch 147 kg, clean and jerk 179 kg, sekaligus mengalahkan dua lifter tuan rumah.
Rahmat bukan satu-satunya wakil Indonesia yang bersinar pada kejuaraan ini.
Dari kategori putri, Indonesia mendapat sumbangan medali emas dari Putri Aulia Andriani pada 59 kg putri.
Di total angkatan snatch. Putri mengangkat barbel seberat 86 kg, terpaut satu kilogram dari wakil tuan rumah, Won Gyong-pak.
Baca Juga: Jelang Kejuaraan Senior 2019, Eko Yuli Fokus Perbaiki Total Angkatan
Indonesia pun menambah perolehan medali via medali perak dari Juiana Klarisa dari kelas 55 kilogram.
Sejumlah catatan ini seperti menambah panjang tren positif wakil Indonesia.
Sebelumnya, Muhammad Faathir menyabet tiga medali emas kelas 61 kilogram. Lifter berusia 16 tahun tersebut juga memecahkan dua rekor dunia dan tiga rekor Asia.
Faathur mencatat angkatan clean and jerk 153 kg, memecahkan rekor 159 kg.
Dia juga menorehkan total angkatan 272 kg yang memecahkan rekor 269 kg.
Tiga rekor Asia yang Faathir pecahkan ialah total angkatan snatch dari 118 kg menjadi 119 kg, clean and jerk dari 149 kg dan 153 kg, serta total angkatan 272 kg yang sebelumnya hanya mencapai 261 kg.
Lifter putri, Windy Chantika Aisyah, berhasil meraih satu medali emas dan dua perak pada kelas 49 kg.
Medali emas Windy terjadi pada kategori snatch, dan medali perak pada angkatan clean and jerk dan total angkatan.
Namun, tak mau kalah dari Faathir, Windy juga memecahkan sejumlah rekor.
Dia mencatat tiga rekor dunia dan rekor Asia.
Rekor dunia yang ia pecahkan adalah total angkatan snatch (84 kg), clean and jerk (102 kg), dan total angkatan (186 kg) yang sekaligus memecahkan rekor Asia.
Baca Juga: Wacana Penghapusan Cabang Angkat Besi pada Olimpiade 2024 Dibatalkan
Terakhir, Rizky Juniansyah dan Mohammad Yasin yang turun pada kelas 67 kg meraih tiga medali perak, serta satu medali perak dan satu perunggu.
Manajer Pelatnas, Sonny Kasiran, menyebut prestasi mentereng ini merupakan modal awal bagi tetap berkesinambungan regenerasi di angkat besi.
Selain itu, kejuaraan ini merupakan salah satu poin menuju Olimpiade Tokyo 2020.
"Kita sudah membuktikan bahwa di level usia bisa meraih prestasi tingkat Asia maupun Dunia. Saya berharap agar setibanya di tanah-air mereka tetap digembleng di Pelatnas dan tidak terputus," ujar Sonny.