Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Cedera yang dialami Gonzalo Higuain membuat pelatih Juventus, Maurizio Sarri, harus berpikir ekstra keras.
Juventus berhasil meraih kemenangan tipis saat menjamu Genoa pada laga tengah pekan ini, Kamis (31/10/2019) dini hari WIB.
Kemenangan dengan skor 2-1 diraih berkat gol Cristiano Ronaldo pada menit keenam perpanjangan waktu babak kedua lewat eksekusi tendangan penalti.
Pada laga ini, Juventus memang tampak eksulitan menjebol gawang tim tamu.
Lini depan pada laga ini diisi oleh duet Ronaldo dan Paulo Dybala.
Federico Bernardeschi hadir di belakang mereka sebagai trequartista alias penyerang lubang.
Penyerang utama mereka, Gonzalo Higuain, harus absen karena mengalami kepala pada laga kontra Lecce akhir pekan lalu.
Cedera Higuain ini diakui Maurizio Sarri membuatnya pusing kepala.
Baca Juga: Serie A Ti Amo - Di Balik Rekor 3 Pergantian Sempurna Debut Pelatih Pola 2-7-2
"Higuain satu-satunya penyerang kami yang memiliki karakteristik penyerang tengah asli," tutur Sarri, dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
"Penyerang lainnya punya ciri khas yang lain."
"Meski kami menguasai laga, kami mengambil risiko dengan tak memiliki pemain yang selalu berada di kotak penalti seperti Higuain."
Meski memiliki 11 tembakan tepat ke arah gawang, Juventus masih kesulitan menjebol gawang lawan.
Sarri juga mengatakan tak akan kembali ke pola 4-3-3 meski Douglas Costa sembuh.
Dalam formasi 4-3-1-2, Aaron Ramsey masih cedera sehingga Sarri memainkan Bernardeschi sebagai trequartista.
"Soal karakteristik, saya rasa tim ini cocok dengan pola satu pemain di belakang dua penyerang, dibanding tiga pemain depan."
"Ini sistem yang memaksimalkan Paulo Dybala dan Ronaldo."
Baca Juga: Vidal Akui Ia dan Claudio Bravo Tak Berteman dan Miliki Masalah Besar
"Douglas Costa juga pernah bermain sebagai trequartista di Shakhtar Donetsk."
"Dia baru kembali dua hari, jadi kami tak punya waktu mencobanya di posisi tersebut."
"Trequartista Genoa selalu menekan Rodrigo Bentancur, jadi sulit bermain dari lini belakang."
"Kadang kami bermain baik, tetapi kadang juga terlalu lambat."
"Skuat ini memenangi delapan Liga Italia beruntun, mungkin mereka kurang determinasi saat menyerang dan bertahan."
Baca Juga: Populer BOLA - Juventus Incar Bocah SMA Jepang hingga Freekick Istimewa Messi