Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menterti Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali bantah menjagokan salah satu Calon Ketua Umum PSSI sebagaimana rumor yang beredar.
Sebelumnya memang sempat beredar foto Zainudin Amali bertemu dengan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang menjadi awal rumor tersebut.
Kondisi tersebut membuat Iwan Bule disebut-sebut sebagai sosok yang diinginkan dan direstui pemerintah untuk memimpin PSSI.
Tak hanya hal itu, dalam berbagai kesempatan juga beredar isu bahwa salah satu calon memang diuntungkan untuk melaju mulus menjadi PSSI 1.
Dugaan semakin menjadi setelah enam Calon Ketua Umum PSSI diusir dari ruangan Kongres Pemilihan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Namun kabar itu dibantah langsung dibantah oleh Zainudin Amali yang mengaku juga menemui beberapa calon ketua umum lainnya.
Baca Juga: Indikasi-indikasi Pengaturan Kongres PSSI Versi Yesayas Oktavianus
"Nah ini beredarlah foto bahwa saya hanya bertemu dengan salah satu calon yah, kan itu yah maksudnya, padahal ada 4 calon yang ketemu saya juga," kata Zainudin Amali.
"Kami mengobrol biasa saja, semua masukan kami terima, bahkan mantan pemain nasional tahun 70-an juga ada," ujarnya menambahkan.
"Ya kami bertemu, saya dengarkan, semua stakholder saya dengarkan, pemerintah mendengarkan itu, jadi gak ada cuma satu itu," katanya lagi.
Dengan pernyataan tersebut, Zainudin Amali ingin memastikan bahwa pihaknya dalam hal ini pemerintah netral.
Salah satu Calon Ketua Umum PSSI, Yesayas Oktavanus sebelumnya juga sempat menyatakan rasa khawatirnya tentang salah satu calon yang diisukan mendapat dukungan pemerintah.
Untuk itu, sembilan Calon Ketua Umum sempat mendeklarasikan indikasi-indikasi kecurangan dalam pertemuan di FX Jakarta, Jumat (1/11/2019).
"Pemerintah netral dan seperti sambutan saya sampaikan bahwa kalau ada masalah di cabang olahraga silahkan selesaikan sendiri," tutur Zainudin Amali.
"Karena kalau toh mereka tidak mampu menyelesaikan ada dari KOI dan KONI, dan kalau toh juga sudah tidak bisa baru ke pemerintah," ucapnya.