Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kesabaran ternyata menjadi salah satu kunci keberhasilan Maverick Vinales tampil lebih baik daripada Valentino Rossi.
Maverick Vinales mencuri perhatian setelah berhasil memenangi balapan teranyar MotoGP Malaysia yang berlangsung di Sirkuit Sepang (3/11/2019).
Start dari baris terdepan, Marquez sukses memimpin jalannya lomba dan nyaris tak tersentuh hingga menyentuh garis finis di putaran ke-20.
Ini bukan pertama kali bagi Vinales tampil kompetitif bareng motor Yamaha YZR-M1. Sejak paruh musim kedua, performanya naik cukup signifikan.
Vinales total sudah mengoleksi empat hasil podium dengan satu kemenangan.
Pembalap berkebangsaan Spanyol itu bisa saja meraih lima hasil podium andai tidak terjatuh ketika hendak merebut kembali posisi terdepan pada lap terakhir balapan seri Australia.
Total 166 poin dikumpulkan Vinales. Itu lebih banyak daripada rekan setimnya, Valentino Rossi yang "hanya" mendapat 76 poin pada rentang waktu yang sama.
Lantas apa rahasia Vinales bisa mengalami lompatan prestasi yang lebih besar ketimbang Rossi?
Baca Juga: Klarifikasi Bos Ferrari Setelah Ramai Dituduh Bermain Curang
"Pada paruh musim kedua saya tetap menggunakan motor yang sama," kata Maverick Vinales, dilansir BolaSport.com dari Motorsport Magazine.
Ya, salah satu penyebab Vinales tampil lebih baik adalah dia sabar dan fokus memahami paket motor yang sudah dimiliki alih-alih terus menjajal komponen baru.
Sikap Vinales memang bisa dianggap kontra-produktif apabila melihat kerja keras Yamaha mencari solusi masalah ban belakang serta akselerasi yang lama menghantui.
Sebagai contoh, ketika Valentino Rossi antusias dengan swingarm serat karbon yang dibawa Yamaha pada paruh musim, Vinales malah memilih memakai versi lama.
Baca Juga: Tutorial Mengendarai Motor Yamaha dengan Cepat dari Fabio Quartararo
"Sekarang saya mencoba untuk mengembangkan diri saya sendiri," ucap Vinales menambahkan.
"Jadi bahkan apabila ada komponen baru datang saya akan tetap menggunakan yang lama, mencoba berada di level terbaik, serta memahami motor dengan lebih baik."
Pendapat Vinales tersebut ternyata senada dengan apa yang dikatakan Group Manager Yamaha Takahiro Tsumi.
"Vinales awalnya sangat cepat di semua sirkuit, lalu saat dia kesulitan kami mencoba memperbaiki setelan, tetapi terkadang usaha kami justru menimbulkan kebingungan," ucap Tsumi.
Baca Juga: Gara-gara Hujan Badai, Jadwal MotoGP Australia Bakal Digeser?
"Apabila motornya tidak berubah setiap pekan. Maverick bisa berkonsentrasi menyesuaikan diri dengan setiap situasi," sambung sang pemimpin proyek.
Yamaha pada akhirnya lebih memilih mencari setelan dasar yang bisa digunakan untuk mencari performa optimal motor di setiap sirkuit.
Masih menurut penuturan Sumi, hasil yang diharapkan datang ketika MotoGP melangsungkan tes paruh musim di Sirkuit Catalunya pada pertengahan Juni silam.
Baca Juga: Kru Yamaha: Siapa Bilang Valentino Rossi Cuma Pasrah dengan Motornya
Kini giliran Vinales yang harus menemukan sentuhan terbaiknya. Kemenangan di Sepang tidak akan menjadi alasan Top Gun terlena dan berhenti berusaha.
"Dalam beberapa balapan saya memerlukan enam atau tujuh putaran untuk memahami caranya dan menyesuaikan gaya berkendara saya," kata Vinales.
"Berkali-kali saya kehilangan segalanya di lap-lap pertama, jadi ini akan menjadi tujuan utama kami untuk 2020—memperbaiki start dan mendapatkan sedikit tenaga tambahan."
Baca Juga: Palu Sudah Ada, Kini Jorge Lorenzo Tinggal Mencari Menteganya