Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Makan Konate, dari Masjid Sampai Tarkam yang Membuatnya Kerasan

By Estu Santoso - Kamis, 7 November 2019 | 08:15 WIB
Para pemain Arema FC yang hadir dalam acara yang dilaksanakan Shopee dengan tajuk 'Nongkrong Bareng Aremania' yaitu Makan Konate, Dendi Santoso, Johan Alfarizi, Dedik Setiawan, dan Hamka Hamzah (kiri ke kanan) di Eiskaffee, Kota Malang, Rabu (6/11/2019) malam. (ESTU SANTOSO/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM – Gelandang serang asing Arema FC, Makan Konate mengungkapkan alasan kerasan berkarier di Indonesia pada Rabu (6/11/2019) malam.

Sebelum menemui fan Arema FC dalam acara yang dilaksanakan Shopee dengan tajuk ”Nongkrong Bareng Aremania”, Makan Konate mengungkapkan hal itu.

Pesepak bola asal Mali ini mengakui, sebelumnya belum terlalu mengenal Indonesia pada 2012 atau sebelum masuk negeri ini.

Meski sudah meninggalkan negaranya dan bermain di luar Mali, Makan Konate sebelum ke Indonesia juga bermain di salah satu negara Afrika, benua yang sama dengan negaranya.

Ya, Makan Konate membela klub Liga Libya, Alakhdhar selama semusim pada 2011-2012.

Baca Juga: Shopee Ajak Pemain Arema FC Makin Akrab dengan Aremania

”Saya main di Libya, lalu negara itu perang dan saya pun pulang ke Mali,” ujar Makan kepada BolaSport.com dan sejumlah media.

Baca Juga: Cerita Beda Dua Generasi Aremania untuk Arema FC

Lantas, bagaimana perkenalan Makan Konate dengan Liga Indonesia?

”Saat itu, ada eks pesepak bola asal Mali yang sudah jadi WNI (Warga Negara Indonesia), namanya Mamadou,” ujar Makan.

”Dia yang menawari saya untuk berkarier di Indonesia. Saya pun pergi ke sini dan menjalani sejumlah pertandingan lalu dapat rezeki gabung PSPS (Riau),” tuturnya.

Setelah setengah musim membela PSPS, Makan pindah ke Barito Putera pada 2013.

Masuk musim 2014, Makan gabung Persib dan membawa Maung Bandung menjuarai Indonesia Super League (ISL).

Setelah itu, dia sempat ke Malaysia gabung T-Team FC (kini Terengganu FC II).

Baca Juga: Ketika Dendi Santoso Minta Johan Alfarizi Berbahasa Indonesia

Sekitar satu setengan musim di Negeri Jiran, Makan cedera dan saat pulih kembali ke Indonesia gabung Sriwijaya FC pada 2018.

Setengah musim main untuk Sriwijaya FC, pemain berusia 27 tahun ini pindah ke Arema FC sampai 2019.

Dari semua kariernya di Liga Indonesia selama ini, Makan mengaku betah tinggal dan bekerja di negeri ini.

Ada dua hal yang membuatnya kerasan berkarier di Indonesia.

Baca Juga: Adu Gocek di Liga Champions, Messi Kalah dari Penyihir Mungil Napoli

”Sebagai muslim, saya senang di Indonesia karena banyak masjid. Itu salah satu yang membuat saya betah,” ujar Makan Konate.

Sedangkan untuk sepak bola, antusiasme penonton di Indonesia membuat Makan Konate selalu bergairah main di Indonesia.

”Di sini, selain Liga 1, Liga 2, atau Liga 3, pertandingan sepak bola tarkam (antar kampung) saja ramai,” ujar Makan Konate.

”Itu membuat saya selalu semangat dan menikmati karier bersama klub-klub Indonesia.”

Baca Juga: Antoine Griezmann Pelit Oper Bola ke Lionel Messi

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P