Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso mengaku tak terlalu antusias dengan gelar tim terbaik dan menyebutnya sebagai hal yang tidak penting.
Kompetisi MotoGP 2019 tinggal menyisakan satu seri balap yang akan digelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, akhir pekan nanti.
Para pembalap akan kembali bertarung untuk memperebutkan posisi terbaik sebelum musim ini berakhir, tak terkecuali para pembalap Mission Winnow Ducati.
Tim yang diperkuat Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci tersebut masih berpeluang menyegel satu gelar musim ini yakni tim terbaik MotoGP 2019.
Ducati telah kehilangan kesempatan untuk meraih gelar juara pada kategori pembalap sejak MotoGP Thailand.
Titel tersebut menjadi miliki pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, berkat penampilannya yang konsisten sepanjang musim ini.
Dua pekan berselang, yakni pada MotoGP Jepang, ganti titel kampiun kategori konstruktor yang berhasil diamankan oleh Honda.
Dengan demikian, hanya tersisa satu gelar yang belum diamankan musim ini yakni tim terbaik.
Titel ini akan diperebutkan oleh Mission Winnow Ducati dan Repsol Honda.
Baca Juga: Valentino Rossi Dinilai Kesulitan Bersaing Rebut Gelar Juara Dunia
Hingga berakhirnya seri balap ke-18 di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, awal bulan lalu, Ducati masih mengantongi keunggulan dua poin atas Honda.
Hal tersebut tak lepas dari performa kedua pembalap mereka yang cukup konsisten sepanjang musim ini sehingga berhasil mengoleksi 432 poin.
Kendati demikian, salah seorang pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, mengaku tidak terlalu antusias dengan peluang meraih gelar tim terbaik.
Pembalap yang selama tiga tahun berturut-turut menjadi runner-up MotoGP ini bahkan dengan gamblang mengatakan bahwa titel tersebut tidak ada apa-apanya.
"Gelar itu (gelar tim terbaik) sama sekali tidak penting," ujar Dovizioso, dikutip Bolasport.com dari Speedweek.
"Namun, tentu saja tidak lucu kalau kami meloloskannya begitu saja," kata pembalap berkebangsaan Italia tersebut.
Rain, rain, and more RAIN????????
Crashes, more crashes, race stoppage, more drama and superhuman heroics at the final race of the year!
This was the 2018 #ValenciaGP! pic.twitter.com/mybub5PTI0
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) 10 ноември 2019 г.
Andrea Dovizioso layak kecewa.
Sebagai seorang rider, tentu dia berharap bisa meraih gelar juara paling prestisius pada kategori pembalap.
Akan tetapi, Dovizioso harus bersaing melawan "Sang Alien", Marc Marquez, yang tampil semakin konsisten dari musim ke musim.
Seiring dengan itu, trofi pembalap terbaik pun semakin jauh dari pelukannya.
"Perjuangannya tidak akan mudah, karena Marc selalu memimpin di depan kami," ujar Dovizioso.
"Namun kami akan melihat nanti, bagaimana kondisi di Valencia. Jujur saja, ini bukan trek yang mudah buat kami," kata dia lagi.
Baca Juga: Kata Jorge Lorenzo tentang Motor Baru Honda untuk MotoGP 2020
Ducati memang tidak memiliki tradisi yang cukup baik di Sirkuit Ricardo Tormo.
Semenjak digunakan untuk menggelar balapan MotoGP pada musim 1999, baru tiga pembalap Ducati yang mampu menginjakkan kaki di podium teratas.
Namun, Andrea Dovizioso tak perlu larut dalam aura pesimistis.
Sebab, pembalap berusia 33 tahun tersebut akan datang ke Valencia dengan status juara bertahan.
Ya, Dovizioso adalah satu dari tiga pembalap Ducati yang mampu menaklukkan Ricardo Tormo dengan kemenangan pada MotoGP Valencia 2018.