Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Selain mengincar kejayaan pribadi, ada satu hal yang selalu Adrian "Papua Badboy" Mattheis kejar dalam kariernya sebagai seorang atlet.
Hal itu adalah memberikan prestasi tertinggi bagi negeri lewat bidang yang ia cintai.
Salah satu atlet Indonesia yang paling bersinar di panggung ONE Championship ini berkesempatan untuk menuai prestasi dalam ajang SEA Games 2019 di Manila, Filipina.
Baca Juga: Ingin Raih Emas SEA Games, Priscilla Hertati Lumban Gaol: Jika Tuhan Izinkan
Perhelatan dua tahunan ini akan berlangsung pada 30 November sampai 11 Desember.
Penyelenggaraan di Filipina merupakan edisi ke-30 pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara ini sejak pertama kali bergulir pada tahun 1959 di Bangkok, Thailand.
Adrian akan tampil dalam cabang olahraga kickboxing, sesuatu yang tidak terlalu asing bagi atlet seni bela diri campuran ini.
"Saya ikut di cabang kickboxing. Persiapannya kiri kanan karena MMA persiapan, kickboxing juga persiapan," kata Adrian Mattheis seperti dikutip BolaSport.com dari ONE Championship.
Adrian telah menjalani latihan intensif selama kurang lebih 3 bulan bersama para atlet yang tergabung dalam pelatnas lainnya.
Kesempatan berlaga di ONE Championship dengan menghadapi para atlet unggulan dari berbagai belahan dunia telah mempertajam naluri Adrian sebagai seorang atlet.
Baca Juga: Pentingnya Membaca Ruang dalam Arena ONE Championship di Mata Atlet Indonesia
Pengalaman tersebut akan menjadi modal kuat bagi dirinya.
"Kickboxing tidak terlalu asing karena sebelumnya saya sudah pernah tanding di ajang kickboxing amatir," ucap Adrian Mattheis.
"Sekarang, selain coach Zuli Silawanto, ada juga coach Yani sama coach Teguh yang khusus melatih kickboxing," tutur atlet berusia 26 tahun yang berlaga dalam ajang ONE Championship: Dawn Of Valor di Jakarta pada tanggal 25 Oktober lalu.
Mahasiswa Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta ini mengaku tak ada kendala dalam masa persiapan, meskipun ia harus beradaptasi dengan peraturan kickboxing yang berbeda dengan Mixed Martial Arts yang selama ini ia geluti.
Namun, nampaknya beradaptasi dengan cabang olahraga baru bukan merupakan sebuah masalah besar baginya.
Atlet yang lahir di Maluku Utara ini pertama mengenal sepak bola dan sempat bergabung dengan Persiram Raja Ampat junior saat berpindah ke Papua di usia 6 tahun setelah terjadi konflik di tanah kelahirannya.
Baca Juga: Tendang Bola di Garis Gawang, Aaron Ramsey Dituding Curi Gol Cristiano Ronaldo
Akibat tidak disetujui orang tua, karier sepak bolanya terhenti dan diminta fokus pada bidang akademis.
Akan tetapi, saat kuliah di Jakarta, Adrian Mattheis mulai menemukan minat baru dalam bela diri dan sejak saat itu, ia telah mendulang prestasi yang membuat bangga keluarganya.