Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Man City dilaporkan telah mengajukan protes resmi soal performa wasit di laga kontra Liverpool.
Manchester City dikabarkan telah membuat protes resmi kepada kepala asosiasi wasit Inggris (PGMOL), Mike Riley soal performa wasit Michael Oliver saat mereka kalah dari Liverpool di Anfield, Minggu (10/11/2019).
Menurut kabar yang disadur dari The Sun, City telah mengirimkan protes resmi ke Riley pada Senin (11/11/2019) atau 24 jam setelah laga berlangsung.
Laporan yang sama dari The Telegraph menyebutkan Riley akan menanggapi protes dari City tersebut pada pertemuan pemegang saham 20 peserta Liga Inggris yang dijadwalkan pada hari ini, Kamis (14/11/2019) waktu setempat.
Mike Riley akan memberikan penjelasan mengenai implementasi VAR yang baru di Liga Inggris.
Baca Juga: Andy Robertson: Saya Tak Berlatih Selama Lebih dari 2 Minggu Bersama Liverpool karena Kaki Bengkak
Pada laga Liverpool Vs Man City lalu, setidaknya ada dua insiden handball Trent Alexander-Arnold yang membuat Man City meradang.
Pertama, insiden handball yang terjadi di babak pertama.
Serangan Man City pada menit ke-5 diawali oleh pergerakan Bernardo Silva yang berusaha melewati Dejan Lovren.
Kemudian, bola liar jatuh dan mengenai tangan Trent Alexander-Arnold yang sedang mengawal Sergio Aguero.
Ironis bagi Man City, karena setelah insiden handball tersebut, mereka langsung kebobolan oleh gol Fabinho.
Para pemain Man City langsung mengerumuni wasit dan memprotes disahkannya gol tersebut.
Lalu ada pula , insiden handball yang dilakukan Trent Alexander-Arnold di babak kedua.
Tendangan Raheem Sterling mengenai tangan Trent pada jarak dekat, akan tetapi wasit tak bergeming dengan protes pemain City.
Baca Juga: Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2022 - Timnas Indonesia Tak Main, 4 Tim Saling Bertemu Hari Ini
The worst part about yesterday’s VR shambles is that Mike Riley was in the Stockley Park bunker & was happy with what he saw. We won’t fix this mess until he is replaced. The shambles of VAR has turned English football into a laughing stockhttps://t.co/o0BMdgE1iC
— Richard Keys (@richardajkeys) November 10, 2019
Manchester City have made a formal complaint to referees chief Mike Riley over the officiating performance of Michael Oliver during their defeat to Liverpool at Anfield on Sunday.
[via @MailOnline] pic.twitter.com/2N7hy93SES
— Man City | Superbia (@SuperbiaProeIia) November 13, 2019
Pep Guardiola juga sampai memprotes keras wasit sembari menunjukkan gestur sarkastik dua jari kepada sang pengadil lapangan.
Ini bisa diartikan sebagai tanda bahwa timnya dua kali dikerjain wasit karena tak menganggap handball.
"Tanya para wasit, jangan tanya saya. Tanyakan kepada Mike Riley dan para petugas VAR. Saya hanya ingin membahas performa para pemain saya," kata eks juru taktik Barcelona pasca-laga.
Premier League sendiri punya penjelasan khusus mengapa Trent Alexander-Arnold tidak dianggap melakukan handball.
"VAR mereview protes dari Man City untuk handball Alexander-Arnold, hasilnya mereka (petugas VAR) setuju dengan keputusan wasit di lapangan."
"Tidak ada kesengajaan handball yang dilakukan Trent Alexander-Arnold," begitu pernyataan resmi Premier League.
Sementara itu, salah satu orang yang bertanggungjawab atas sistem VAR di Liga Inggris, Neil Swarbrick, mengaku cukup puas dengan penggunaan VAR di Inggris saat ini.
”Would you change anything now if you could press a magic button?”
— BBC Radio 5 Live (@bbc5live) November 11, 2019
The head of #VAR in the Premier League, Neil Swarbrick, tells @tonylivesey he hopes, in the future, fans will be able to hear decisions being made in the stadium
Listen via @BBCSounds pic.twitter.com/ZjCVqQln5v
"Saya bisa bilang penggunaan VAR nilainya 7," ujarnya seperti dikutip Daily Mail.
"Jika 7 sekarang ini, saya harap dalam dua tahun akan menjadi 8 atau 9. Kami terbuka untuk mengembangkan ini."
Meski demikian, dirinya tetap membuka diri pada umpan balik yang bisa memperbaiki penerapan VAR.
"Ini bukan soal kami tak bergerak. Kami akan mendengarkan umpan balik. Ini adalah proses menuju kebaikan," tambahnya.