Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bertahun-tahun Jadi Gatotkaca, Jorge Lorenzo Sadar Dia Manusia Biasa

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 15 November 2019 | 14:04 WIB
Pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, mengumumkan keputusannya untuk pensiun dalam konferensi pers jelang MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, 14 November 2019. (TWITTER.COM/HRC_MOTOGP)

BOLASPORT.COM - Cedera bukan sebuah hal yang asing bagi Jorge Lorenzo. Setelah bertahun-tahun melawan rasa sakit, Por Fuera pun berkata cukup.

Otot kawat tulang besi adalah sebuah ungkapan yang menggambarkan kesaktian Gatotkaca, salah satu tokoh dalam sastra kuno Mahabharata.

Gatotkaca tidak hanya kuat, tetapi juga cepat. Putra Bima atau Werkudara (dalam versi Jawa) itu dikisahkan juga bisa terbang di awan layaknya kilat.

Karakter kuat dan cepat milik Gatotkaca juga dimiliki Jorge Lorenzo, salah satu "alien" yang tampil di ajang balap motor MotoGP.

Memang, tulang Lorenzo masih bisa patah karena cedera. Meski demikian, semangat besar yang dia miliki membuat masalah itu tak berarti baginya.

Sudah berkali-kali Lorenzo tersungkur dari motornya. Salah satu ruas jarinya bahkan pernah putus akibat kecelakaan di Phillip Island, Australia, pada 2012.

Lorenzo juga membuat keputusan gila ketika terbang jauh-jauh dari Belanda ke Spanyol untuk melakukan operasi agar bisa tampil dalam balapan.

Dalam peristiwa yang terjadi dalam seri MotoGP Belanda 2013, tulang selangka Lorenzo patah akibat mengalami highside dalam latihan bebas hari Kamis.

Baca Juga: Dua Kalimat Jorge Lorenzo Ketika Umumkan Pensiun dari MotoGP

Lorenzo kemudian terbang ke Barcelona untuk memasang pen pada Jumat pagi.

Por Fuera langsung kembali ke Belanda untuk balapan yang digelar hari Sabtu. Start dari posisi paling belakang, dia sanggup finis di posisi kelima!

"Saya melakukan sebuah hal luar biasa yang menunjukkan bahwa pikiran dapat mendorong tubuh ke batas maksimal," kata Lorenzo mengenang.

Sayangnya, rentetan cedera yang terjadi dalam setahun terakhir membuat Lorenzo terpaksa mengakui bahwa dia adalah manusia yang punya kelemahan.

Baca Juga: Mengenal Iker Lecuona, Titisan Fabio Quartararo dengan Skill Marc Marquez

Musibah Lorenzo berawal dari dislokasi jari kaki kanan akibat terjatuh dalam lap pertama balapan MotoGP Aragon pada 23 September 2018.

Cedera Lorenzo semakin parah akibat kembali terjatuh dari motornya pada latihan bebas kedua MotoGP Thailand, dua pekan berselang.

Ketika belum pulih benar, Lorenzo mendapat masalah baru dengan pergelangan tangannya akibat kecelakaan dalam latihan dirt track pada awal tahun 2019.

Pada bulan Maret silam giliran tulang rusuk Lorenzo yang mendapat cedera karena terjatuh dalam latihan bebas seri pembuka MotoGP Qatar.

Baca Juga: Meski Gemilang, Quartararo Belum Jadi Rider Terbaik Tim Satelit Yamaha

Berbagai cedera itu belum membuat Lorenzo menyerah. Namun, dua insiden berikutnya pada bulan Juni membuatnya berpikir soal masa depannya.

Tulang belakang Lorenzo mengalami retak setelah kecelakaan hebat dalam tes tengah musim di Sirkuit Catalunya pada 17 Juni.

Kecelakaan yang terjadi dalam sesi latihan bebas MotoGP Belanda 11 hari berselang membuat dua ruas tulang belakang Lorenzo patah.

Meski operasinya berjalan sukses, cedera tersebut jelas menjadi hantu bagi pemenang lima gelar juara dunia itu ketika kembali naik ke atas motor balapnya.

Baca Juga: Jorge Lorenzo Sebut Cedera di Sirkuit Assen Pengaruhi Kepercayaan Diri

"Oke Jorge, apakah ini pantas, setelah apa yang Anda capai, untuk terus menderita?" ucap Lorenzo menirukan pemikirannya setelah berguling-guling di atas gravel.

Cedera tulang belakang memang menjadi momok paling menakutkan bagi seorang pembalap motor selain cedera di bagian kepala.

Sebab, jika terlanjur parah, pembalap bisa mengalami kelumpuhan. Selain itu, Lorenzo sadar tantangan untuk kembali ke level tertinggi ada di luar jangkauannnya.

"Faktanya, bukit yang harus didaki terlalu tinggi buat saya, dan saya tidak punya motivasi dan kesabaran untuk melakukannya," sambung Lorenzo.

Baca Juga: Curhatan Jorge Lorenzo yang Merindukan Bisa Menang Lagi di MotoGP

Keputusan besar pun harus diambil oleh Lorenzo. Pensiun dari MotoGP diumumkan oleh pembalap berusia 32 tahun itu pada Kamis, 14 November 2019.

"Ada empat hari terpenting dalam kehidupan pembalap," kata Lorenzo dalam jumpa pers yang dihadiri media dan rival-rivalnya.

"Yang pertama adalah hari ketika balapan pertama, kemudian kemenangan pertama, gelar juara dunia pertama, dan hari ketika Anda pensiun.

"Saya di sini mengumumkan bahwa hari itu sudah tiba bagi saya. Ini [GP Valencia] akan menjadi balapan terakhir saya di MotoGP."

#ThankYouJorge

Baca Juga: Momen Jorge Lorenzo Sadar Pensiun dari MotoGP adalah Keputusan Terbaik

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Daftar pemain dengan label harga mahal yang sedang dalam masa peminjaman. . #philippecoutinho #daniceballos

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P