Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Teddy Tjahjono, mengomentari para pemain Persib yang sering langganan kartu kuning.
Persib Bandung kerap kehilangan sejumlah pemain intinya dalam pertandingan-pertandingan penting karena terkena sanksi akumulasi kartu kuning.
Terbaru, Maung Bandung kehilangan Esteban Vizcarra ketika menjamu Arema FC di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, pada Selasa (12/11/2019).
Baca Juga: Link Live Streaming Persija Vs Persela, Tim Tamu Tanpa Bomber Andalan
Padahal saat itu Persib sedang mengalami krisis penyerang karena pemainnya dipanggil timnas dan ada juga yang cedera.
Beruntung saat itu Supardi Nasir dkk berhasil mengalahkan skuad Singo Edan tiga gol tanpa balas.
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, menyatakan bahwa sesungguhnya persoalan kartu kuning sudah dicantumkan dalam klausul kontrak setiap pemain.
Baca Juga: Persebaya dan Persija Tidak Bisa Juara Liga 1 2019, Tinggal 9 Klub Saja
Dalam kontrak tersebut, tertulis bahwa para pemain yang menerima kartu kuning akan mendapatkan konsekuensi.
Namun, dilansir Bolasport.com dari Tribun Jabar, Teddy menyatakan bahwa pihak manajemen tidak dapat mencampuri urusan teknis.
Hal tersebut akan dikembalikan lagi kepada pelatih yang memiliki wewenang penuh.
"Pasti sudah. Itu sih di kontrak ada, konsekuensinya ada, tapi kan semua dikembalikan ke pelatih," ucap Teddy.
Baca Juga: Setelah Gilas Thailand, Ini Kata Pelatih Malaysia soal Lawan Timnas Indonesia
"Misal karena memang kebutuhan tim makanya buat pelanggaran, tapi sisi lain ada yang tahu aturan tapi sengaja dilakukan, itu semua keputusan ada di pelatih," ujar Teddy menambahkan.
Dilansir Bolasport.com dari Soccerway, hingga pekan ke-27 Persib Bandung tercatat sudah mengoleksi 56 kartu kuning.
Bomber Maung Bandung asal Chad, Ezechiel N'Douassel, tercatat menjadi pengoleksi kartu kuning terbanyak dengan total sembilan kartu kuning.
Sementara pemain yang mengoleksi kartu kuning terbanyak kedua adalah Achmad Jufriyanto dengan delapan kartu.