Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sahil Suhaimi dan Khairul Nizam dipanggil timnas Singapura untuk memberikan kompetisi lini depan skuad The Lions, yang baru saja kalah dari timnas Qatar.
Pada FIFA Matchday, Kamis (14/11/2019), timnas Singapura kalah 0-2 dari tuan rumah timnas Qatar di Stadion Abdullah bin Khalifa.
Khairul Nizam dan Sahil Suhaimi dibebani dengan hal berat sebelumnya, terkait krisis striker murni dari timnas Singapura.
Sebab, mereka dibandingkan dengan striker legendaris The Lions, Fandi Ahmad, yang kini melatih timnas U-22 Singapura.
Namun soal perbandingan itu, muncul pemain muda dengan posisi striker murni yang juga putra Fandi, Ikhsan Fandi.
Pemuda 20 tahun ini telah mengambil alih peran sebagai striker murni untuk jadi andalan timnas Singapura dengan tujuh gol dari 16 pertandingan untuk The Lions.
Baca Juga: Eks Striker Asing Klub Malaysia dan Singapura Disanksi Karena Narkoba
Baca Juga: FIFA Buat Tiga Pria Latin Ini Senasib dengan Eks Bek Timnas Indonesia
Ikhsan Fandi mampu jauh mengungguli catatan dua seniornya itu, Nizam dan Sahil yang usianya sudah 28 serta 27 tahun.
Namun, pelatih timnas Singapura, Tatsuma Yoshida mencari opsi cadangan untuk Ikhsan, terutama setelah pensiunnya Khairul Amri.
Striker senior eks penyerang Persiba Balikpapan ini memutuskan gantung sepatu dari sepak bola internasional pada September 2019.
Sahil dipanggil lagi sejak 2016, sedangkan Nizam, yang belum mencetak gol dalam 22 caps-nya, terakhir mengenakan jersey timnas Singapura selama delapan menit melawan Oman pada Maret 2019.
Katalis untuk pemanggilan duo striker ini setelah performanya bagus bersama Warriors FC saat mereka berjalan ke final Piala Singapura 2019.
Baca Juga: Rumor soal Pesepak Bola Asing Membuat Liga Super China Memanas
Sayang, Warriors FC kalah 3-4 dari Tampines Rovers pada final turnamen itu.
Soal performa tak maksimal dua striker senior yang belum memuaskan, pelatih Tatsuma Yoshida punya alasan soal pemanggilan mereka.
”Publik dan semua pelatih mengatakan bahwa Ikhsan adalah satu-satunya striker murni yang kami miliki,” kata Yoshida, seperti dikutip BolaSport.com dari Berita Harian.
”Tetapi, kami memiliki satu opsi lagi, Nizam. Kami membutuhkan kompetisi atau ada persaingan pemain di posisi depan. Makanya, mereka saya panggil.”
”Mereka memiliki gaya yang berbeda, Ikhsan lebih banyak lari dan memaksimalkan posturnya untuk heading. Nizam lebih pada pemain nomor 9 yang bermain di depan gawang lawan,” tuturnya.
Sedangkan untuk Sahil, Yoshida melihatnya sebagai penyerang yang bisa turun dari bangku cadangan untuk mengubah ritme dan tempo permainan.
Baca Juga: Luis Figo, Kaka, dan Carlos Puyol ’Gigit Jari’ di Ibu Kota Pakistan
”Sahil adalah penyerang yang baik yang juga bisa bermain di lini tengah. Saya mencari seseorang yang mampu mengubah banyak hal, terutama di babak kedua,” ujarnya.
Namun yang pasti pada laga kontra Qatar, Nizam main sebagai starter berpasangan dengan Yusup Hanapi, pemain sayap yang ditempatkan di depan.
Nizam main 72 menit sebelum digantikan Iksan dan Sahil tak dimainkan semenitpun.
Tanpa Khairil Amri, timnas Singapura memang berburu striker murni yang mumpuni.
Walau, calon suksesor pemain Persiba Balikpapan ini sangat mungkin ditempati Ikhsan.
Baca Juga: Wanita yang Membuat Piala Super Spanyol Bisa Digelar di Arab Saudi