Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, menjadi runner-up pada Hong Kong Open 2019, Minggu (17/11/2019) di Hong Kong Coliseum.
Melawan Chol Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kalah 21-13, 12-21, 13-21 lewat laga berdurasi 45 menit tersebut.
Laga final Hong Kong Open 2019 ini pun menjadi final ke-10 Ahsan/Hendra selama 2019.
Pasangan berjulukan The Daddies ini tercatat tujuh kali menjadi runner-up dan tiga kali merebut titel juara.
Jalannya pertandingan
Ahsan/Hendra memulai gim pertama dengan tertinggal 2-4 meski unggul 1-0 lebih dulu.
Namun, mereka masih bisa membayangi Choi/Seo dan balik menikung 7-4 setelah meraih lima poin beruntun.
Choi/Seo ganti menempel Ahsan/Hendra, tetapi Ahsan/Hendra masih bisa merespons dengan baik untuk menjaga margin poin.
Alhasil, hingga masa interval, Ahsan/Hendra masih unggul 11-7 menyusul dua service error yang dilakukan lawan.
Choi/Seo kembali bangkit usai interval dan merebut dua poin.
Apes bagi keduanya, momentum tersebut tak bertahan lama. Ahsan/Hendra membalas dengan lima poin beruntun.
Margin poin antara kedua pasangan pun melebar menjadi 16-9.
Saling rebut poin terus terjadi antara kedua pasangan.
Meski Choi/Seo menunjukkan perlawanan, mereka pun kerap dibuat kewalahan oleh serangan-serangan Ahsan/Hendra.
Ahsan/Hendra pun bisa mengakhiri perlawanan Choi/Seo pada gim pertama dengan kemenangan selisih delapan angka.
Ahsan/Hendra tertinggal 0-1 pada gim kedua sebelum berbalik unggul 2-1.
Choi/Seo sempat kembali menyamakan kedudukan, tetapi Ahsan/Hendra masih bisa mengembalikan keunggulan mereka menjadi 5-2 lewat tiga angka beruntun.
Reli-reli panjang lalu mewarnai saling rebut poin antara Ahsan/Hendra dan Choi/Seo.
Berbeda dengan gim pertama, Choi/Seo lebih bisa mengantisipasi permainan Ahsan/Hendra.
Perlawanan keras yang mereka berikan akhirnya bisa membuat keduanya menyusul Ahsan/Hendra dan berbalik menikung 10-7.
Meski Ahsan/Hendra masih bisa merespons dengan satu poin, Choi/Seo tetap unggul 11-8 sebelum interval pertandingan.
Ahsan/Hendra mencoba bangkit usai jeda dan memperkecil ketertinggalan menjadi 10-13.
Namun, kali ini Choi/Seo seperti sudah menemukan momentum mereka.
Keduanya kembali merespons dengan baik dan merebut empat poin beruntun untuk menjauhkan keunggulan menjadi 17-10.
Choi/Seo semakin bersemangat dan meraih game point 20-11.
Ahsan/Hendra sempat mendapat 'perpanjangan napas' saat challenge yang dilakukan Choi/Seo ditolak.
Hanya saja, pengembalian bola mereka yang keluar memastikan Choi/Seo menang dan memaksa laga berlanjut ke gim ketiga.
Ahsan/Hendra mengawali gim ketiga dengan tertinggal 1-5.
Pertahanan rapat Choi/Seo seperti menyulitkan Ahsan/Hendra untuk mengembangkan permainan, sehingga mereka beberapa kali membuat kesalahan.
Meski Ahsan/Hendra bisa menambah poin, Choi/Seo tetap tak memberi mereka kesempatan mendekat.
Sebuah challenge yang ditolak dari Ahsan/Hendra pun membuat mereka tertinggal 3-8.
Hingga memasuki interval, Ahsan/Hendra tetap belum bisa mendekati perolehan poin Choi/Seo dan tertinggal 5-11.
Ahsan/Hendra masih menunjukkan perlawanan usai jeda.
Usai dua poin beruntun Choi/Seo, Ahsan/Hendra membalas dengan empat poin beruntun dan memperkecil skor menjadi 10-13.
Momentum itu tak bertahan lama untuk Ahsan/Hendra. Choi/Seo kembali menjauh 15-10 lewat dua angka berturut-turut.
Gim ketiga semakin ketat. Choi/Seo tetap tak memberi kesempatan bagi Ahsan/Hendra untuk menyamakan kedudukan.
Ahsan/Hendra tertinggal makin jauh, 13-19.
Dua kesalahan pengembalian bola dari Ahsan/Hendra pun memastikan kemenangan Choi/Seo.
Indonesia masih punya kesempatan meraih titel lewat nomor tunggal putra.
Anthony Sinisuka Ginting akan berhadapan dengan wakil tuan rumah, Lee Chiuk Yeu, pada partai final.
View this post on InstagramKomentar Legenda Arsenal Tony Adams soal Mesut Oezil. . #arsenal #mesutoezil
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on