Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, menyarankan Johann Zarco menerima tawaran dari tim Reale Avintia ketimbang harus turun ke kelas Moto2 pada musim depan.
Setelah Honda Racing Corporation (HRC) mengumumkan Alex Marquez sebagai pengganti Jorge Lorenzo di Repsol Honda pada musim depan, nasib Johann Zarco pun menjadi tanda tanya.
Rider asal Prancis tersebut mengalami musim yang berat bersama Red Bull KTM sebelum akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kontraknya lebih dini.
Baca Juga: Tabrakan Sendiri, Sebastian Vettel dan Charles Leclerc Dipanggil ke Markas Ferrari
Semula, Johann Zarco terikat kontrak bersama tim pabrikan asal Austria tersebut selama dua musim atau hingga akhir musim 2020 mendatang.
Namun, performa yang tak kunjung membaik membuat pembalap berusia 29 tahun itu menyudahi kontraknya lebih awal.
Tepatnya, setelah melakoni balapan MotoGP San Marino 2019.
Tak butuh waktu lama bagi Zarco untuk kembali mendapatkan tim MotoGP pada musim tersebut.
Bak tertimpa durian runtuh, Zarco diminta LCR Honda untuk menggantikan Takaaki Nakagami pada tiga seri balap terakhir MotoGP 2019.
Nakagami terpaksa absen membela LCR Honda karena mengalami cedera dan harus menjalani operasi.
Baca Juga: Repsol Honda Siapkan Motor Ini untuk Debut Alex Marquez di Valencia
Akan tetapi, Zarco gagal memaksimalkan kesempatan kedua tersebut.
Membalap di bawah skuat yang dipimpin Lucio Cecchinello, Zarco membukukan dua hasil gagal finis alias did not finish (DNF) dan finis di urutan ke-13.
Rapor inilah yang kemudian membuat Repsol Honda meminggirkan Johann Zarco dari daftar calon pembalap mereka untuk musim depan.
Meski begitu, Zarco sepertinya masih bersikap jual mahal.
Dia bahkan sempat menolak tawaran dari tim Reale Avintia Racing dan lebih memilih berkompetisi di kelas Moto2.
Baca Juga: Bakal Jadi Rival Sang Adik, Marc Marquez Disebut Tidak Akan Terganggu
Sikap Johann Zarco ini sontak mendapat sorotan termasuk dari pengamat MotoGP ternama, Carlo Pernat.
Mantan manajer personal Andrea Iannone itu menilai penolakan atas tawaran Reale Avintia Racing merupakan sikap yang kurang profesional untuk seorang pembalap.
Pernat pun menyarankan Zarco menerima tawaran tersebut ketimbang harus turun kelas dan berkompetisi di Moto2 pada musim depan.
Apalagi, Reale Avintia Racing sekarang sudah berstatus sebagai tim satelit Ducati.
Baca Juga: F1 Brasil 2019 - Seri Balap yang Memalukan untuk Ferrari
"Pernyataan yang dia buat merupakan sikap yang tidak profesional, tetapi saya sudah menyarankan agar dia menerima tawaran Reale Avitia Racing," kata Carlo Pernat, dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
Hal tersebut cukup beralasan karena Luigi Dall'Igna selaku General Manager Ducati Corse sudah menegaskan bahwa akan memberikan dukungan penuh untuk hal-hal bersifat teknis kepada Johann Zarco.
"Hal itu cukup masuk akal karena Gigi Dall'Igna telah berjanji bahwa dia akan memberikan dukungan padanya," tutur Pernat.
"Jika Zarco mampu tampil optimal pada 2020, maka dia akan berpeluang untuk dipromosikan ke tim Pramac Ducati pada musim 2021 mendatang," kata Pernat lagi.