Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dua Poin Isi Nota Protes Pemerintah Indonesia ke Malaysia Terkait Penyerangan Suporter Indonesia

By Bagas Reza Murti - Sabtu, 23 November 2019 | 05:15 WIB
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S. Dewabroto saat ditemui di sela-sela acara IDBYTE ESPORTS 2019 di ICE BSD, Jumat (13/9/2019). (FIRZIE A. IDRIS/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) resmi mengirimkan nota protes ke Malaysia soal insiden penyerangan suporter Indonesia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Selasa (19/11/2019) lalu.

Insiden penyerangan dan penganiaayan suporter Indonesia oleh suporter Malaysia pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019) berbuntut panjang.

Sebelumnya, beredar video yang menjadi perbincangan di dunia maya bagaimana insiden penyerangan tersebut terjadi.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI resmi mengirimkan nota protes kepada pemerintah Malaysia pada Jumat (22/11/2019).

Nota protes tersebut bernomor 11.22.12/SET/XI/2019 dan ditandatangani oleh Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto.

Baca Juga: Diteror Sepanjang Laga hingga Pelemparan Botol, Malaysia Tumbangkan Timnas Pelajar U-18 Indonesia

Secara garis besar, Kemenpora menyayangkan insiden tersebut terjadi karena telah bertentangan dengan esensi diterimanya permohonan maaf Menpora Imam Nahrawi pada 6 september lalu yng ditujukan kepada Menpora Malaysia, Syed Saddiq.

Pada waktu itu, kedua menteri sangat berharap insiden yang terjadi di Gelora Bung Karno tidak terulang kembali baik itu di Indoensia maupun Malaysia.

Namun demikian, Kemenpora menyatakan kekecewaan yang sangat mendalam atas insiden yang terjadi Malaysia pada Selasa lalu.

Berikut dua poin yang menjadi tuntutan Indonesia untuk Malaysia terkait insiden penyerangan suporter Indonesia di Stadion Nasional Bukit Jalil.

1. Melakukan proses hukum atas terjadinya penganiayaan yang dilakukan oleh oknum suporter Malaysia terhadap suporter Indonesia secara prosedural obyektif dan transparan.

2. Menyampaikan permohonan maaf secepatnya kepada Pemerintah Republik Indonesia, karena ketika insiden serupa terjadi di Stadion GBK pada tanggal 5 September 2019, maka langsung besok paginya Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menyampaikan permohonan maaf. Itikad baik permohonan maaf ini sesungguhnya pernah dilakukan oleh Menteri Sukan dan Belia Malaysia Khairy Jamaluddin pada tanggal 20 Agustus 2017 langsung kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia saat berlangsung SEA Games 2017 di Kuala Lumpur akibat insiden bendera yang terbalik.

Melalui twitter, Gatot S Dewa Broto juga menyatakan hal berbau sindiran terhadap Syed Saddiq yang menurutnya tak mau meminta maaf.

Baca Juga: Jose Mourinho Tertarik Datangkan Ibrahimovic ke Tottenham Hotspur

“Nota protes telah dilayangkan, dari Kemenpora, Kemlu, dan juga PSSI. Jika ingin bersahabat serumpun, apa sih susahnya minta maaf. Pak Jokowi dan pak Mahathir saja bagus banget hubungannya. Please deh kok susah amat bilang maaf,” tulis Gatot S Dewa Broto di Twitter.

Sementara itu, Menteri Olahraga Malaysia, Syed Saddiq melalui sosial media mengimbau bila video penyerangan terhadap suporter Indonesia oleh suporter Malaysia adalah palsu alias hoaks.

"Kepada rekan-rekan di Indonesia tolonglah jangan percaya hoaks, berita palsu, fitnah," ucap Syed Saddiq.

"Yang berkata bahwa ada pendukung Indonesia yang dipukul, dan juga ada penusukan yang dilakukan oleh pendukung Malaysia," imbuhnya.

Menurutnya video tersebut tidak kaitannya dengan pertandingan sepak bola Malaysia Vs Indonesia dan bertujuan untuk merusak hubungan baik kedua negara Malaysia-Indonesia.

Baca Juga: Persik Susul Persita ke Liga 1, Satu Tiket Promosi Jadi Rebutan Duo Sumatra

"Video itu tidak terkait dengan pertandingan sepak bola antara Malaysia dan Indonesia," sambung Saddiq.

"Jangan karena hoaks, hubungan di antara dua negara ini jadi buruk."

"Kita merupakan rekan serumpun, jangan memecah belah rakyat Malaysia dengan Indonesia karena penipuan ini."

"Pihak kemenpora Indonesia juga telah mengesahkan ini merupakan penipuan dan hoaks," imbuhnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P