Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Petinju kelas berat asal Amerika Serikat (AS), Deontay Wilder, menilai dirinya mempunyai kemampuan yang lebih hebat dibandingkan dengan Mike Tyson.
Deontay Wilder baru saja berhasil mempertahankan sabuk juara dunia kelas berat WBC seusai mengalahkan Luis Ortiz (Kuba), Minggu (24/11/2019) WIB.
Wilder meraih kemenangan knock out (KO) atas Ortiz pada ronde ketujuh duel yang berlangsung di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS.
Baca Juga: Licik Parah! Pelari ini Tabok Lawannya dari Belakang Demi Menang
Padahal, petinju berjulukan The Bronze Bomber tersebut menghabiskan hampir sepanjang pertarungan dengan berada di bawah tekanan Ortiz yang tampil agresif.
Namun, Wilder mampu bangkit dan memanfaatkan dengan baik kelengahan Ortiz pada ronde ketujuh.
Satu pukulan telak yang mengarah tepat ke wajah Ortiz membuat duel berakhir untuk kemenangan Wilder.
Pukulan mematikan itulah yang kemudian membuat Wilder berani sesumbar bahwa dia adalah petinju kelas berat dengan pukulan paling keras sepanjang sejarah, mengalahkan Mike Tyson.
"Pada titik ini, Anda harus memberi saya pengakuan dan rasa respek, saya adalah petinju dengan pukulan paling keras dalam sejarah," kata Wilder, dilansir BolaSport.com dari Mirror.
Baca Juga: Bukan Hamilton, Inilah Pembalap Terfavorit PIlihan Pemirsa Tahun Ini
Menurut Wilder, setelah menganvaskan Ortiz, semua orang harus mengapresiasi pencapaiannya yang telah membukukan 42 kemenangan.
"Menyedihkan karena butuh lebih dari 40 pertarungan untuk mendapatkan pengakuan yang benar-benar layak saya dapatkan," tutur petinju berusia 34 tahun tersebut.
"Ketika orang melihat saya, mereka tidak pernah melihat gaya bertarung saya."
"Saya tahu perlu waktu bagi mereka untuk terbiasa dengan apa yang saya perlihatkan dengan bakat yang saya miliki," ucap Wilder lagi.
Baca Juga: Gagal Juarai Korea Masters 2019, Lin Dan Tak Lolos BWF World Tour Finals 2019
Kemenangan atas Luis Ortiz juga membuat Deontay Wilder berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas berat WBC untuk ke-10 kalinya secara beruntun.
Wilder pun lantas mengenang kembali perjuangannya pada tahun 2015, ketika merebut sabuk juara itu melalui kemenangan angka atas Bermane Stiverne dari Kanada.
"Apa yang saya lakukan ini bukanlah berdasarkan textbook (teori)," tutur dia.
"Anda tidak dapat benar-benar mencapainya dan itulah yang membuat saya unik dan berbeda dengan petarung lainnya," kata Wilder lagi.
Baca Juga: Kemenpora Sebut Tak Ada Peningkatan Bonus Atlet untuk SEA Games 2019
Setelah menyelesaikan pertarungan melawan Luis Ortiz, Deontay Wilder akan melakukan persiapan untuk menghadapi pertarungan ulang alias rematch melawan Tyson Fury (Inggris).
Laga tersebut rencananya akan digelar pada 22 Februari 2020 di Las Vegas, Nevada, AS.
View this post on InstagramInilah 5 kiper dengan penyelamatan terbanyak di Liga Inggris sejauh ini #LigaInggris #PremierLeague
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on