Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, mendukung penuh penyelidikan kasus suap di Liga 3 oleh Satgas Antimafia Bola.
Satgas Antimafia Bola sedang menyelidiki kasus suap yang terjadi di Liga 3 regional Jawa Barat 2019.
Kasus suap tersebut diduga terjadi dalam pertandingan Perses Sumedang melawan Persikasi Bekasi di Stadion Ahmad Yani, Sumedang 6 November 2019.
Satgas Antimafia Bola langsung bergerak menangkap pelaku tidak pidana suap atau pengaturan pertandingan (match fixing) pada Senin (25/11/2019).
Baca Juga: Leonardo: Kylian Mbappe Seratus Persen Akan Bertahan di PSG
Baca Juga: Hasil Pertandingan, Klasemen dan Jadwal Lengkap Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2019
Dalam penangkapan tersebut, Satgas berhasil mengamankan enam orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Mereka adalah DSP (wasit utama), BTR dan HR (manajemen Persikasi), MR (perantara), SHB (manajer Persikasi), serta DS (anggota komisi penugasan wasit asprov PSSI Jawa Barat).
Mereka diduga melanggar pasal dua dan tiga UU nomor 11 tahun 1980 tentang tindak pidana suap dan atau pasal 55 KUHP.
Satgas Antimafia Bola menduga pengurus Persikasi melakukan suap dengan membayarkan sejumlah uang kepada perangkat pertandingan menghadapi Perses.
Baca Juga: Lolos ke 16 Besar Liga Champions, Man City Fokus Kejar Liverpool di Liga Inggris
Pembayaran tersebut dilakukan untuk memenangkan Persikasi dalam laga yang akhirnya Perses harus kalah dengah skor 2-3.
Mendapatkan laporan tersebut, ketua PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang saat ini sedang berada di Filipina untuk mensupport timnas U-22 Indonesia dalam ajang SEA Games 2019 angkat bicara.
"Saya sudah dapat laporan tersebut dari Satgas," ujar Iwan Bule dikutip BolaSport.com dari Antaranews.com.
"Kalau memang terbukti langsung saja diproses, kami akan mendukung sepenuhnya," ucapnya di Manila, Filipina pada Selasa (26/11/2019).
Baca Juga: Foto-foto dan Video Gaya Rambut Baru Cristiano Ronaldo yang Jadi Sorotan
Iwan menegaskan, sepak bola di Indonesia tak boleh lagi dijadikan ajang permainan bagi para mafia.
Untuk itu, PSSI mendorong Satgas untuk terus mengungkap dan menindak semua yang masih "bermain" dalam dunia sepak bola Indonesia.