Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Fuad Naji dan Jovan berharap kasus pengeroyokan suporter Indonesia di Malaysia dapat segera diselesaikan.
Hampir sepekan lebih berlalu, tragedi pengeroyokan suporter Indonesia di Malaysia terjadi.
Insiden pengeroyokan suporter Indonesia oleh oknum fan Malaysia terjadi H-1 laga kelima Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang mempertemukan antara kedua negara.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, pada Selasa (19/11/2019) dua suporter baik Indonesia dan Malaysia datang memenuhi stadion.
Namun, setelah laga akhirnya dimenangkan Malaysia 2-0 atas timnas Indonesia, terjadi keributan kecil di luar stadion.
Baca Juga: Klasemen Grup B SEA Games 2019 - Timnas Indonesia Kejar Vietnam
Ya, dua suporter Indonesia masing-masing Fuad Naji dan Jovan mendapat tindakan pengeroyokan dari fan tuan rumah Malaysia.
Akibatnya, dua korban tersebut mengalami luka serius akibat pemukulan oleh oknum fan Malaysia.
Meski demikian, salah satu korban bernama Fuad Naji tidak merasa kapok.
Dilansir BolaSport.com dari laman Kompas, Jumat (29/11/2019) pernyataan itu disampaikan oleh Fuad Naji saat datang ke Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemepora) Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Fuad datang bersama rekannya, yang juga menjadi korban, Jovan dan ditemani oleh Darius Sinatrya, kedatangan mereka diterima oleh Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto.
Mereka menjelaskan, kemanapun timnas Indonesia bermain siap memberikan pengawalan.
Baca Juga: Timnas Indonesia, Penakluk Pertama Thailand di SEA Games 8 Tahun Terakhir!
"Insya Allah selama ada rezeki ke mana pun, di mana pun timnas Indonesia bermain, kami akan mengawal," ujar Fuad.
Fuad menambahkan, pihaknya juga meminta pihak Kemenpora membantu menyelesaikan kasus permasalahanya.
"Kami minta tolong ke Pak Gatot agar membantu agar kasus ini bisa segera dituntaskan. Karena kalau tidak bisa jadi efek bola salju," ujar Fuad.
"Mungkin ke depannya, kami tidak bisa nonton di Bukit Jalil dan Malaysia tidak bisa ke GBK karena masalah keamanan.
"Kalau tidak dituntaskan kemarahan suporter Indonesia bisa teredam dan tidak berlarut," kata Fuad menambahkan.