Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Petinju kelas berat, Deontay Wilder menyebut bahwa pertandingan unifikasi melawan Anthony Joshua tidak akan pernah terjadi.
Deontay Wilder sebelumnya memang memantau pertandingan ulang antara Andy Ruiz Jr melawan Anthony Joshua pada Minggu (8/12/2019).
Sebab, Deontay Wilder sangat tertarik untuk mengelar pertandingan unifikasi alias penyatuan gelar melawan salah satu pemenang antara Anthony Joshua dan Andy Ruiz Jr.
Pertandingan unifikasi dimaksudkan untuk menjadi untuk undeniable champion karena merebutkan gelar kelas berat seperti WBO, WBC, IBO, IBF, dan WBA.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Rivan Nurmulki Nilai Filipina Jadi Ancaman Indonesia
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Anthony Joshua dinyatakan menang dalam pertandingan ulang kontra Andy Ruiz Jr dalam 12 ronde.
Para juri sepakat memutuskan peraih medali emas Olimpiade 2012 itu sebagai pemenang setelah masing-masing dari mereka memberi skor 118-110, 118-110, dan 119-109.
Berkat hasil tersebut, Joshua pun kembali merengkuh empat sabuk juara kelas berat yang sempat berpindah tangan ke Ruiz selama enam bulan.
Kini, Joshua punya kesempatan untuk menjadi undisputed champion alias juara tak terbantahkan di kelas berat.
Baca Juga: Jadwal Final Bulu Tangkis SEA Games 2019 - 3 Wakil Indonesia Buru Emas
Menyadari bakal ditantang Wilder, petinju asal Inggris ini mengaku ingin memiliki gelar juara tak terbantahkan untuk membawa karier tinjunya mencapai puncak.
"Saya pasti mau," kata Joshua saat ditanya mengenai kesediannya melakoni pertarungan unifikasi melawan Wilder, dikutip BolaSport.com dari Boxing News 24.
"Saya sangat ingin. Ini sulit, sulit untuk mempertahankan dan menyatukan mereka (semua gelar)."
"Saya yakin PBC (Premier Boxing Champions) sangat mendukung Ruiz Jr untuk menang, tetapi kami datang untuk sedikit membuat pekerjaan mereka ada masalah kecil," kata dia meneruskan.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Tim Voli Putra Indonesia Vs Filipina pada Final, Siapa Pemenangnya?
Meski sebelumnya tertarik menggelar pertandingan unifikasi, tetapi Wilder justru merasa bahwa laga tersebut tidak akan terselenggara.
"Saya pikir kami tidak akan pernah melihat pertarungan unifikasi," kata Wilder kepada The Athletic dikutip BolaSport.com dari The Sun.
"Kami tidak akan pernah melihatnya. Saya tidak ingin orang-orang memperhatikan karena itu tidak akan pernah terjadi."
"Mereka tidak pernah mengatakan apapun tentang pertarungan dengan saya. Mereka tidak bisa menyebut nama saya," katanya menjelaskan sambil menyindir Anthony Joshua dan tim.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Raih Medali Perunggu, Wahyu/Ade Tetap Bersyukur
Wilder pun mengungkapkan alasan mengapa Joshua dan tim tidak berani untuk melawannya dalam pertarungan unifikasi.
"Saya terlalu berbahaya. Anda telah melihat apa yang saya lakukan di atas ring. Saya tidak bermain-bermain," ujar Wilder.
"Mereka tahu kalau Ruiz bisa membuat KO Joshua di sana. Itu sebabnya mereka menjauh dari saya," ujarnya meneruskan.
Petinju berusia 34 tahun ini sebelumnya percaya bahwa Joshua dan promotor Eddie Hearn sengaja untuk menghindarinya.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Tak Ingin Jemawa, Greysia/Apriyani Fokus Hadapi Final
Wilder menambahkan bahwa mereka bakal beralasan akan memilih penantang wajib alias mandatory fight sebagai langkah kariernya dalam bertinju.
"Mereka tidak bisa mengatakan apa-apa tentang melawan saya. Mereka tidak bisa menyebut nama saya," ucap Wilder.
"Promotornya berbicara tentang apa yang telah mereka capai. Berapa banyak orang yang hadir, bagaimana mereka menjual ini dan itu, tetapi masalahnya, tidak ada yang memberikan informasi tentang statistik dan angka tersebut.
"Orang-orang (pendukung) ingin melihat kelas beratmu di sana bersama kelas berat kami. Itu saja," ucapnya menambahkan.
Petinju asal Amerika Serikat ini bakal melakoni pertarungan ulang juga melawan Tyson Fury pada Februari 2020.
Baca Juga: Sikat Thailand, Emas Sepak Bola Wanita SEA Games 2019 Direbut Vietnam