Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tiket pertandingan timnas U-22 Indonesia melawan Vietnam pada laga final SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019), dikabarkan telah habis terjual.
Ada 12 ribu lembar tiket yang dijual. Suporter Vietnam lebih banyak membeli tiket yang dijual ke publik.
Tidak diketahui berapa banyak tiket yang dibeli suporter Vietnam.
Namun yang pasti, suporter Vietnam diprediksi akan lebih dominan di stadion berkapasitas 13 ribu penonton tersebut.
Sepak bola Vietnam memang saat ini sedang berkembang setelah mereka berhasil masuk ranking 100 besar FIFA.
Selain itu, mungkin masyarakat Vietnam bisa menyaksikan sejarah The Golden Stars akan mendapatkan medali emas pertama dari cabang olahraga sepak bola di ajang SEA Games.
“Ya, saya dengar suporter Vietnam lebih banyak ketimbang pendukung timnas U-22 Indonesia. Saya tidak tahu kenapa,” kata salah satu suporter Indonesia, Harie Pandiyono, kepada BolaSport.com.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Rencana Aksi Koreo Suporter Timnas U-22 Indonesia Lawan Vietnam
Baca Juga: SEA Games 2019 - Pesan untuk Timnas U-22 Indonesia, Berjuanglah demi Harga Diri
“Saya cukup kecewa kenapa masyarakat kita tidak banyak yang datang ke sana. Padahal, Indonesia saja terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 karena antusiasme suporternya. Tetapi, mengapa kali ini kalah dari Vietnam,” kata Harie menambahkan.
Dari 12 ribu tiket, mungkin suporter timnas U-22 Indonesia hanya 1.000 orang yang datang ke Stadion Rizal Memorial.
Itu pun sudah termasuk PSSI, mahasiswa, dan pekerja yang bekerja di Filipina.
Walaupun kalah jumlah suporter, pendukung timnas U-22 Indonesia akan tetap bersemangat memberikan dukungan kepada Andy Setyo dkk.
Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Final Timnas U-22 Indonesia Vs Vietnam!
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Timnas U-22 Indonesia Vs Vietnam, Tekad Cetak Sejarah SEA Games
Nantinya, mereka tidak akan berhenti bernyanyi selama berada di dalam stadion.
“Kami akan tetap bernyanyi selama 90 menit dan jeda babak pertama. Jadi, ketika istirahat, saat suporter Vietnam terdiam, kami masih akan terus bernyanyi,” ucap Harie.
Harie datang ke Manila dengan biaya sendiri. Ia sudah mendapatkan tiket setelah dipesankan oleh rekannya yang tinggal di Manila.
Ia juga sudah mengenal beberapa pentolan pendukung Ultras Vietnam. Salah satunya adalah capo atau pemimpin chant pendukung Vietnam.
“Sepak bola itu silahturahmi. Walaupun nanti kalah jumlah, kami tetap berteman dengan suporter Vietnam,” kata Harie mengakhiri.