Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih kepala tunggal putra nasional, Hendry Saputra, mengaku puas dengan pencapaian Anthony Sinisuka Ginting, pada turnamen BWF World Tour Finals 2019.
Datang sebagai pemain berperingkat ke-8 dunia, Anthony Sinisuka Ginting menyelesaikan turnamen elite akhir tahun tersebut dengan menjadi runner-up.
Artinya, Anthony adalah pemain tunggal putra terbaik kedua pada ajang yang berlangsung di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China, 11-15 Desember lalu.
Baca Juga: Chen Yufei Tak Pikirkan Rekor Pertemuan dengan Tai Tzu Ying
Anthony cuma kalah hebat dari Kento Momota (Jepang) yang berstatus pemain nomor satu dunia.
Pada laga final pun, Anthony kalah setelah bertanding tiga gim (21-17, 17-21, 14-21).
"Kalau berbicara hasil, saya rasa untuk tunggal putra sudah oke. Kami sudah sampai final, nggak ada yang lebih tinggi. Tinggal pilihannya, juara atau runner-up," tutur Hendry, dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
Menurut Hendry, Anthony sudah memiliki kualitas permainan yang bagus dan bisa mengimbangi permainan Momota.
Bahkan, Hendry menilai, atlet binaannya itu mampu mengungguli Momota pada gim kesatu dan kedua.
Hanya, ada sejumlah poin penting yang harus segera dibenahi Anthony pasca-turnamen ini.
Hal paling utama ialah ketahanan kaki.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, kaki lecet menjadi salah satu faktor yang membuat Anthony gagal tampil optimal pada gim ketiga.
Baca Juga: Marc Marquez Tegaskan Rasa Hausnya untuk Menang Takkan Hilang
"Secara keseluruhan, penampilan Anthony sudah oke. Pada gim kesatu, dia oke, begitu juga pada gim kedua," kata Hendry.
"Secara kualitas, sangat bisa mengimbangi, bahkan unggul pada pertandingan final."
"Namun, kalau saya perhatikan, kendala Anthony pada laga final adalah kaki, bukan tenaga, teknik, atau lainnya. Jadi, memang pada gim ketiga itu pergerakan kaki dia sudah tidak bisa maksimal," ucap Hendry lagi.
Hasil runner-up yang diraih Anthony Sinisuka Ginting mengulang pencapaian tertinggi wakil tunggal putra Indonesia pada turnamen elite akhir tahun itu.
Sebelumnya, saat masih bernama BWF Superseries Finals, Indonesia juga berhasil menyandang predikat runner-up pada tahun 2013.
Kala itu, Tommy Sugiarto menyelesaikan turnamen di bawah Lee Chong Wei (Malaysia).
Baca Juga: Marquez dan Honda Disebut Sudah Lakukan Hal Gila Sepanjang 2019
Tahun ini, selain Anthony, Indonesia juga diwakili pemain tunggal putra yang menjalani debut turnamen, Jonatan Christie.
Namun, kiprah Jonatan hanya sampai penyisihan grup setelah meraih satu kemenangan dan dua kekalahan.